30 November 2013

Di Balik Kesuksesan Acara PPAI 2013

Sabtu, November 30, 2013 0
Penampakan Panitia PPAI 2013
Pagi itu, Sabtu (30/11), langit biru membentang indah di langit yang cerah, secerah senyuman para panitia yang sebagian berbaju merah dan sebagian lainnya berbaju batik diselimuti almamater hijau. Senyuman yang akan mengawali dari sebuah acara besar yang akan digelar di sebuah gedung di fakultas MIPA Universitas Lampung.

Langkah penuh semangat terpancar dari ekspresi wajah puluhan orang yang sudah  stand by  di dalam gedung itu. Gedung berlantai empat itu sudah ramai dipadati panitia PPAI semenjak pukul  07.00 pagi. Di depan gedung terlihat beberapa orang mondar-mandir mengangkat berbagai peralatan seperti meja, kursi ke lantai atas tempat dimana acara akan digelar.

Sedangkan jika kita hendak memasuki gedung, di lantai pertama, akan terlihat di sebelah kanan beberapa orang sedang mempersiapkan berkas-berkas untuk absensi peserta acara hari ini. Di sisi lain tepatnya di samping tangga juga tampak beberapa orang sedang mempersiapkan meja registrasi beserta tiga buahlaptop, yang fungsinya sebagai inputan nama bagi peserta yang akan mengikuti acara ini. Dengan tujuan tidak ada kesalahan ejaan nama pada pembuatan sertifikat nanti.

Jika kita terus menuju dua lantai diatas, yaitu di lantai tiga, terlihat juga beberapa orang sedang mempersiapkan meja di samping ruangan. Di atas meja itu terdapat tumpukan map yang berisi seminar kit, blocknote, pulpen serta beberapa kertas double polio yang akan dibagikan nantinya untuk peserta. Selanjutnya di sisi yang agak bersebelahan dari meja di samping ruangan terdapat juga beberapa orang sedang membereskan barang-barang untuk dijadikan bazar. Barang-barang ini berupa majalah, buku, komik, serta juga stiker acara PPAI.

Oya, saya hampir lupa menceritakan acara besar apa yang akan dilaksanakan di gedung ini. Adalah Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah atau sering disebut PPAI yang diselenggarakan oleh Pers Mahasiswa tingkat Fakultas yang berada di Universitas Lampung tepatnya di Fakultas MIPA yaitu UKMF Natural. UKM yang bergerak di bidang jurnalistik ini sudah dari dulunya rutin mengadakan acara PPAI setiap tahunnya. Hingga pada akhirnya PPAI menjadi sebuah program kerja wajib yang harus diselenggarakan setiap periode angkatan pengurus.

Hingga menginjak pukul 08.00 terlihat beberapa orang mulai berdatangan. Peserta dituntun mengikuti arah registrasi. Dimulai dari meja registarasi di bagian kanan pintu masuk untuk menuliskan nama secara manual hingga menuju meja registrasi untuk menuliskan nama secara praktis untuk menyimpan nama ke database.

Langit yang tadinya cerah perlahan mulai menampakkan aura kelamnya. Namun tetap saja peserta PPAI mulai banyak berdatangan bahkan dari luar Bandarlampung. Sambil menunggu kehadiran Dekan FMIPA Unila untuk membuka acara PPAI, para petugas acara sibuk berlatih untuk memberikan yang terbaik untuk peserta. Pada akhirnya acara besar PPAI 2013 berhasil dibuka langsung oleh Dekan FMIPA dengan tepuk tangan yang meriah dari seluruh orang yang berada dalam ruangan.

Dengan dibukanya acara oleh dekan berarti berakhirlah acara pembukaan PPAI, yang ditutup dengan pembacaaan doa. Berhubung juga pemateri pertama yaitu Budisanto Budiman juga sudah hadir dalam ruangan maka pelatihan sesi pertama langsung dibuka oleh moderator.

Pada sesi pertama ini peserta disuguhkan materi tentang tata cara menulis artikel ilmiah yang baik dan benar. Editor LKBN Antara Lampung ini mampu mengubah suasana menjadi sersan, serius tapi santai. Banyak ilmu yang bermanfaat yang disampaikan oleh kak Budi, yang sangat berguna untuk seluruh peserta baik itu dari kalangan pelajar, mahasiswa, guru ataupun masyarakat umum.

“Seperti halnya dalam menulis artikel ilmiah itu haruslah mencari referensi yang terbukti keakuratannya karena disini artikel ilmiah harus didasarkan pada fakta yang sah adanya,” Berikut kutipan pemateri yang saya tangkap pada sesi pertama ini.

Sekitar pukul 11.00 peserta disuguhkan penampilan dari beberapa mahasiswa FMIPA Unila yang membawakan musik akustik dengan personil empat cowok dan satu cewek yang berperan sebagai vocalis. Sambil mendengarkan alunan musik beserta suara yang bening merdunya peserta diberikan kotak yang berisi makanan ringan untuk mengganjal perut menjelang makan siang nanti. Alunan lagu Taylor Swift- Speak Now menjadi pengantar lagu yang dibawakan oleh kumpulan mahasiswa ini. Dan berakhir pada lagu Ten 2 Five – I Will Fly yang berhasil membuat telinga peserta begitu dimanjakan.

Setelah penampilan musik akustik, pelatihan dilanjutkan kembali dengan sesi tanya jawab dan berlanjut hingga simulasi yang diberikan langsung oleh pemateri. Lantunan nyanyian gerimis diluar ruangan seakan bersahutan dengan lagu dari taylor swift yang diputar di backsound mengiringi peserta dalam menulis sebuah artikel. Setelah 30 menit berlangsung, pemateri memberikan kritik dan saran untuk beberapa tulisan dari peserta.

Acara sesi pertama ditutup beriringan dengan adzan zuhur berkumandang. Panitia juga tak lupa memberi plakat serta bingkisan untuk pemateri sebagai ucapan terima kasih sudah berkesempatan hadir sebagai pemateri di acara PPAI.

Selanjutnya peserta diarahkan untuk beristirahat sekitar 30 menit. Peserta dapat makan siang dan sholat zuhur terlebih dahulu sebelum melanjutkan pelatihan sesi kedua.

Kemudian peserta kembali disuguhkan materi selanjutnya yaitu tentang teknik penulisan opini dengan pemateri Yoso Muliawan yang menjabat sebagai ketua Aliansi Jurnalis Independen(AJI) Bandar Lampung. Pembawaannya yang khas dan tak jauh beda dari kak Budi, kak Yoso mampu membuat peserta tertawa terpingkal-pingkal mendengar celotehannya di sela penyampaian materi.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 yang berarti acara akan selesai. Peserta keluar dari ruangan dengan air muka yang mengisyaratkan akan kelelahan, semoga saja ada beberapa bekal ilmu yang mereka bawa ke rumah asalnya.

Di depan GFB (Gedung Fasilitas bersama) FMIPA Unila, disinilah kini kami berada, orang-orang yang berada dibalik layar dari sebuah kesuksesan acara yang baru saja selesai. Setelah peserta bubar, tanpa dipandu, kami langsung membereskan barang-barang yang digunakan untuk acara PPAI.

Dimulai dari membereskan sampah yang berteberan di sekitar ruangan, merapikan kursi, meja, mengangkat meja hingga kami jadikan tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan kami untuk menyukseskan acara ini menjadi seperti sedia kala. Bersih. Kami melanjutkan sesi foto bersama dengan background backdrope PPAI, senyum keceriaan terpancar di setiap wajah kami, para panitia.

Suasana evaluasi di samping GFB

Kini, kami berada disini untuk mengadakan evaluasi dari acara besar tahunan Natural, PPAI. Dibumbui dengan kekocakkan pengurus dan para magang perkumpulan kali ini benar-benar membuat hati kami lega. Walaupun  masih banyak kekurangan dalam acara ini, kami berharap ini menjadi bentuk cerminan pengurus untuk acara selanjutnya.

“Over all, kalian sudah memberikan yang terbaik untuk acara kita ini”

“Kalian luaaaaarrrr biasaaaaaa”

“Kita itu Natural, Natural itu kita”

“Belajarlah dari sebuah kegagalan”

“Acara ini tidak akan sukses tanpa kerja keras dari teman-teman semua”

“Maaf jika saya pernah mengucapkan kata yang salah. Saya tahu Kita telah bekerja keras untuk menyukseskan acara besar ini, terima kasih untuk semuanya”

Kutipan diatas adalah beberapa perkataan panitia yang saya ingat. Kita itu keluarga. Dan kini saya menyadari bahwa natural adalah keluarga kedua untuk saya dan semoga untuk kita semua. So, tetaplah semangat teman-teman, acara besar lainnya menanti kita. Tetap memberi kontribusi yang terbaik untuk our natural, 
karena WE ARE FAMILY, GUYSSSS!!! YOU’RE ROCK!!!\m/

Kalian Luaaaaaarrrr Biasaaaaa!
*salam :)*

28 November 2013

Hidup yang berbelok

Kamis, November 28, 2013 0
"Ketika hidup yang kaujalani tak sesuai dengan yang yang kauharapkan, What should you do?"
Menjadi seseorang yang sebenarnya bukanlah dirimu, sangatlah menyesekkan. Berharap hidup ini indah dan sesuai dengan alur yang kaupilih, menjadi suatu kesenangan yang terkira. Mempunyai segala yang kauimpikan, harapkan adalah suatu anugerah yang tak ternilai harganya. 

Berbicara tentang hidup, entah mengapa saya merasa yang sedang menjalani hidup ini bukanlah saya. Saya merasa diri saya yang sebenarnya telah hilang dilenyap waktu. Melakukan rutinitas dengan hal yang saya rasa asing dalam hidup merupakan hal yang begitu membosankan. Semenjak waktu yang saya tak tahu kapan, saya merasa diri saya berubah.

Seiring dengan bertambahnya waktu, usia dan perubahan lingkungan maka akan berdampak pada sifat dari seseorang. Dulu sewaktu SMA, saya mempunyai banyak teman yang begitu menyenangkan. Secara tak sengaja saya akan ikut tertular sifat dari kebanyakan teman. Saya bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan disenangi orang.

Saya selalu melihat bagaimana seseorang dalam bertindak. Mencintai dan disayangi seorang temana merupakan suatu anugerah terindah yang pernah saya rasakan. Namun setelah waktu berjalan, dan seiring dengan bergantinya sosok orang-orang yang berada dalam lingkungan saya, maka dengan perlahan situasi dalam diri saya juga berubah.

Saya tak lagi menjadi pribadi yang dulu, sosok yang begitu saya senangi. Perlahan ada sesuatu yang berubah dalam diri saya. Yang entah datang dari mana sehingga bisa mengacaukan suatu benteng yang telah saya bangun dahulu. Saya tak bisa berbuat banyak. Saya pasrah ketika seseorang yang saya kira teman ternyata hanya memanfaatkan saya saja. Saya ikhlas ketika banyak orang yang tak suka terhadap diri saya.

Kini akhirnya kira saya tahu alasannya. Karena lingkungan, saya tinggal di lingkungan yang tak lagi mengajarkan saya bagaimana seharusnya bersikap. Saya tak tahu darimana saya harus memperbaiki semuanya. Saya bingung, tak tau arah jalan menuju mimpi yang ingin diraih.

Namun alaupun hidup yang saya jalani ini bukanlah hidup yang saya impikan, saya tetap dan selalu yakin semua ini yang terbaik untuk hidup saya ke depannya.

23 November 2013

Film Thailand Favorit Gue

Sabtu, November 23, 2013 14
Oyy, malam minggu oyyy!!!
*ngomong sama diri sendiri* Hahaha. Abaikan.
Di malam minggu yang selalu kelabu ini gue pengen nge-post tentang film thailand beserta artis favorit gue. gak tau kenapa gue lagi cinta-cintanya film thailand. Mungkin karena pemainnya ketje-ketje kali yak bikin gue mesem-mesem sendiri :D

Berikut ada beberapa film thailand yang paling gue suka.

1. Suckseed : Film yang mengisahkan tentang Bas yang diperankan oleh Jirayu Leongmanee ini mencintai seorang gadis semenjak berada di sekolah dasar. Namun, cintanya hanya terpendam saja. Padahal ya, si Bas ini keceeeee gilaaaaak, masa bisa memendam perasaan sampe segitunya. Dalam film ini gue paling suka sama Bas ini, karena senyumnya itu loh :3 bikin gue klepek-klepek :D

Hingga akhirnya ia pacaran juga dengan cewek yang dicintainya secara diam-diam itu, tapi ia malah menghancurkan persahabatannya dengan Koong yang juga mencintai cewek yang bernama Ern itu. Dalam film itu gue kasian banget sama Bas  gak tau kenapa:( Apalagi sewaktu dia reunian dan pengen baikan ama sahabatnya. Gue menitikkan air mata. Tapi tetep kok kegantengannya gak berkurang sepersenpun.

Tuhkan terbukti senyumnya memang ngangenin. Hehehe.

2. My True Friend : Film ini mengisahkan tentang sebuah persahabatan dari sekelompok lelaki kuat di sekolahannya. Nah di film ini ada artis terganteng di thailand, siapa lagi kalo bukan Mario Maurer. Disini Mario menjadi ketua dari geng mereka. Dan mario juga orang terkuat+terganteng juga. Nah, selain mario ada juga song yang gak kalah imut dari mario. Disini dia berperan menjadi pendatang baru di geng mereka.

Akhir dari film ini sangatlah tragis, masa marionya mati. Hikssss. Ganteng gitu sayang kalo mati :( Tapi asli, film ini benar-benar membuat gue iri, gue juga pengen punya temen yang rela bekorban kayak mario, mengorbankan nyawanya.

Bikin cewek teriak-teriak
Mario&Natcha
3. First Kiss : Film ini bukanlah film porno yang mempertontonkan ciuman disana-sini. Ada sih emang ciumannya tapi cuma sekali itupun gak bergairah malah mungkin ber-genre romance-comedy. Film yang mengisahkan tentang cowok yang kembali bernama bass menyukai cewek kantoran yang lebih tua darinya. Asli, aktingnya keren banget bikin gue sampe banjir air mata melihat perjuangan percintaan mereka.

Dengan akhir yang bahagia, bass bisa menepati janjinya untuk bersama dengan si cewek walaupun selama beberapa tahun berpisah tapi cintanya tetap untuk si cewek. Bagian endingnya mampu membuat air mata gue tumpah lagi karena si cewek udah sakit-sakitan gitu eh ternyata si bass datang dan menepati janjinya untuk dipasangkan dasi oleh si cewek. So sweet deh pokonya.

Nih, ketje kan :3
4. Crazy little thing called love : Kalo film ini mungkin semua udah pada tau. Ini film thailand pertama yang pernah gue tonton. Dari sinilah gue mengenal sosok Mario Maurer yang charming buangetttttt. Hahaha. Dimulai dari dia mencintai cewek jelek hingga berubah menjadi cantik sungguh-sungguh bikin terharu deh.

5. ATM Error : Nah, kalo film ini baru gue tonton kemaren. Ketinggalan banget yak :D Hehehe. Emang, temen gue baru ngasih filmnya sih. Film yang ber-genre komedi ini suksed bikin gue ngakak karena kelakuan sepasang kekasih yang berjuang untuk mempertahankan pekerjaannya di bank.

Seperti yang diketahui bahwa sesama karyawan bank gak boleh menjalin hubungan spesial. Nah si cewek ini adalah direkturnya dan dia yang bertugas untuk memecat setiap yang ketahuan memiliki hubungan spesial. Gimana dia gak strees coba, kalo dia sendiri malah melanggar.

Nah, sehubungan dengan adanya project memperbaiki atm di suatu kota, si cewek akhirnya mencetuskan ultimatum kepada cowoknya. Barang siapa yang berhasil menuntaskan kasus ini dengan beres maka ialah pemenangnya dan yang kalah harus rela mengundurkan diri dari tempat mereka bekerja.

Tapi setelah project mereka selesai dengan berbagai kejadian yang lucu, hubungan mereka malah dibongkarkan oleh anak magang di bank itu. Akhirnya mereka putus dan si cewek mengundurkan diri. Tapi endingnya bersatu kok dan bahagia selamanya :)

Kekasih yang lucu :D
Okey, cuma ini yang bisa gue posting malam ini. Pada ngeh gak sih kalo film favorit gue itu selalu ada cowok ketje di dalamnya. HAHAHA. Emang. Mata gue kepengennya menatap yang charming aja sih. Kalo temen gue banyak yang tergila-gila dengan cowok korea, kalo gue malah sedang tergila-gila dengan cowok thailand. Beda sendiri yak. Gak papalah yang pentingkan gue bahagia dan seneng dan terpuaskan :D

Aktor thailand yang paling gue suka itu ya foto cowok yang paling atas postingan ini. Jirayu Laongmanee <3 Gue sempet-sempetnya searching foto doi banyak-banyak bakal sampe jadi dp bbm, walpaper laptop dan gue posting di instagram. Berhubung doi cuma punya instagram, gue langsung follow deh. Padahal berharap doi punya twitter, sehingga gue bisa tebar pesona gitcu. Walopun gak ngerti tulisan thailand, wkwkwk.

Nih, gue ada oleh-oleh dari doi cuci mata gitu:D


Aaaaaaa gantengnya terbuktikan?:D Hehehe.

22 November 2013

About My Classmate, Ilmu Komputer 2012

Jumat, November 22, 2013 0
Selamat malam, selamat menikmati malam sabtu, dan yang terpenting selamat datang WEEKEND!!! Yeah, setelah berkutat  tanpa henti dengan dunia perkuliahan selama 4 hari ini, akhirnya hari yang selalu ditunggu datang juga. apalagi kalo jumat malam. Hihihi*senyum miris*

Malam ini gue cuma pengen cerita tentang perkuliahan yang sudah hampir satu setengah tahun gue jalani. Rasanya gue jarang banget cerita tentang dunia pendidikan di kampus. Oke, gue bakal cerita banyak tentang kampus Unila lebih khususnya jurusan gue yang terletak di FMIPA. FMIPA sendiri terletak di jalan utama jika memasuki kampus Unila.

Fakultas yang penuh dengan pohon rindang kian menemani prosen belajar gue selama disini. Yak, FMIPA dikenal dengan fakultas yang paling banyak pohonnya dan juga sampahnya *ups*. Nah, guenya berada di jurusan Ilmu Komputer. Disini Ilkomp masih di bawah naungan FMIPA. Kita sih kepengennya ada fakultas sendiri, tapi mau gimana lagi kita hanya mahasiswa biasa. Hufft *tarik napas* *langsung nyanyi bukan mahasiswa biasa*

Kemarin sih ada dosen yang bilang, kalo jurusan Ilmu Komputer di Unila itu sebenernya bernama "Sistem Komputer" tapi karena gak mau pindah ke fakultas teknik yang serem itu jadinya di pertahanin deh itu nama, biar Ilkomp tetap di fakultasnya para akhi dan ukhti :D *Kaifa haluk ya ukhti?*

Tapi tetep aja kalo cari di pusat dikti jurusan gue gak terdaftar *sedih*. Karena terdaftarnya ya itu tadi, siskom. Jadi walopun gue di Ilkomp yang mempelajari setengah software dan setengahnya lagi hardware ini, gue masih harus banyak mencari ilmu diluar kuliah. 

Karena memang nanti jika gue sudah mendapat gelar S.Kom, gue bakal dituntut bisa di semua bidang yang berhubungan dengan komputer. Gak mau tau kalo gue gak pernah mempelajarinya sewaktu kuliah karena di Ilkomp belajarnya gak mendetil alias setengah-setengah, jadi gue rasa gue butuh usaha lebih buat menjadi sarjana komputer. Hemm,

Nah, postingan kali ini sebenarnya gue pengen cerita tentang kelakuan temen-temen Ilkomp angkatan gue yakni angkatan 2012 selama kurang lebih satu setengah tahun ini. Gue bakal cerita tentang sifat, kelakuan, ato mungkin kegiatan sehari-hari dari temen-temen Ilkomp12 di kampus:) Check it out!

Pertama, kita ilkomp'12 tak bisa lepas dari yang namanya komputer ato lebih tepatnya laptop beserta jajarannya seperti charger, terminal dan jenis kabel-kabel lainnya. Setiap ke kampus kita selalu menenteng yang namanya laptop. Benda yang berbentuk persegi panjang ini seakan menjadi pedang untuk kami dalam bertempur menaklukkan program yang begitu ganasnya menyerang. Yeah, kalo gak ada laptop selama kuliah berlangsung itu seakan kami akan merasakan kekalahan dalam bertempur. Hahaha lebay yak, tapi nyata kok.

Selanjutnya, mengenai sesuatu yang bisa dibilang menjadi musuh oleh anak ilkomp itu adalah program. Ya, program yang sering gue singgung di postingan sebelumnya. Program atau sering disebut dengan aktivitas koding ini sudah menjadi makanan sehari-hari untuk kami, si pencari gelar S.Kom. Namun tahukah kalian, betapa sulitnya memahami sebuah program di sebuah bahasa pemrograman itu? Ah tak bisa gue jelaskan dengan kata-kata.

Setiap ada mata kuliah yang berhubungan dengan pemrograman kelas kita akan selalu dalam keadaan hening. Banyak kegiatan yang dilakukan dikala situasi hening tersebut. Ada yang sibuk dengan laptopnya, mengotak-atik program yang entah kenapa bisa eror--padahal sudah mencontoh program yang diketik oleh sang dosen di depan. Ada juga yang dengan indahnya memanfaatkan fasilitas wifi gratis dengan mendownload berbagai macam file seperti film atau hanya sekedar membuka fb dan twitter.

Selain itu ada juga yang memperhatikan bapaknya menulis alias melongo karena tak ada laptop yang akan diketikkan program didalamnya. Alhasil dia hanya diam dan akhirnyaaa..... tertidur. Oh. Namun ada juga yang ternyata diam-diam malah nonton dengan volume laptop yang di silent-kan sedangkan dosennya masih asik dengan programnya. What, Nonton? Iyeee, nonton pilem. *miris*

Karena memang begitulah kelakuan kita anak ilkomp. Si pencari nilai. HAHAHA. Kalo di mata kuliah pemrograman kita sudah terbiasa bergantung pada sang dewa. Dewa maksud disini adalah pakar dari segala jenis pemrograman yang begitu banyaknya. Kalo ada tugas pemrograman biasanya sih kalo udah mentok gak tau lagi apa yang mau ditulis kita eh gue maksuknya, bakal pasrah--pasrah buat copy paste maksudnya :D

Kami udah biasa dengan deadline tugas yang begitu cepat. Kami juga sudah biasa berinteraksi dengan situs online tempat penyimpanan segala tugas yang di upload. Mungkin bisa dikatakan web yang paling sering dikunjungi anak ilkomp buka ya itu, situs k*l*n. Tempat tugas bersarang dan menuntut untuk segera di upload. Hehe.

Dalam mengirim tugas kebanyakan dari kita kalo udah kepepet bakalan ngirim ngasal ke situs itu, karena motto kami yang penting ngirim dulu, isi udah gak penting lagi. Bahkan ada yang lupa mengedit program temennya, sehingganya masih ada nama temennya itu di program yang telah dikirimnya. Alamak!!!

Kelakuan anak ilkomp selanjutnya itu adalah males nyatet. Yak, ini berlaku buat oknum tertentu aja sih, masih banyak juga kok yang rajin. Biasanya sih, kite-kite yang males nyatet ini bakal tenang kok jika nanti ada ujian. Karena di ilkomp'12 ini kita punya temen yang rajin banget nyatet dan tulisannya juga rapi. Jika ada ujian, temen-yang-rajin-nyatet-itu bakal diserbu oleh kite-kite. Tujuannya cuma satu mengicar catetannya buat dikopi. Hahaha.

Dibalik begitu banyaknya kelakuan buruk anak ilkomp ini semuanya berusaha untuk gue sayang kok. Mulai dari fasilitasnya yang memang tidak memadai dan kampus yang bisa dibilang sampahnya berserakan. Gue akan mencoba buat nerima semuanya kok. Karena ini memang sudah menjadi bagian dari diri gue, hidup gue, jadi gue harus bisa mencintai ini semua, termasuk mencintai kekurangannya. Iye gak sob?

Masa depan gue disini, di Ilmu Komputer Unila. Mau tak mau gue akan berada disini selama 3 tahun mendatang, demi meraih sebuah titel sarjana, gue akan bertahan. #Tsaaaaah.

Berikut beberapa foto gue bareng anak ilkomp12 :)







Hehehe. Itu sekelumit foto dari mulai yang jadul hingga terbaru. Oke, mungkin cuma itu yang bisa gue share untuk malem ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya~ Keep in touch, guys :))

21 November 2013

Stay in Masjid

Kamis, November 21, 2013 2
Siang ini pukul 11.30 gue sedang berada di masjid Al-wasi'i Unila. Mungkin kalian heran kenapa gue ke masjid jam segini. Padahal waktu zuhur belom masuk ato waktu dhuha udah mau abis. Gue sendiri juga gak tau apa tujuan gue berada disini. And I am here alone. Yes, ALONE.

Nah, berani amat lu ke masjid sendirian and gak ada tujuan yang jelas untuk gue kesini. Ya beranilah, hitung-hitung buat latihan ntar di kuburan kan juga sendirian. Setelah menyantap mie ayam di depan masjid entah gak tau kenapa gue langsung kepikiran buat stay di masjid ini. Emang lo gak kuliah yak? 

Awalnya sih gue ada kuliah jam 9 tadi, eh tiba-tiba ada jarkoman di facebook yang menyatakan bahwa kuliah ditiadakan. Jujur gue kecewa. Ah iyakah? Hahaha, becandalah. Mana ada mahasiswa di Indonesia yang kecewa kalo kuliah ditiadakan. Hmm, mungkin ada beberapa sih yang gak berpikiran seperti gue. Menimbang bahwa ortu mereka membayar mahal untuk menguli-ah-kannya. Yup, dapet diambil kesimpulan kalo gue gak sayang ortu.

Nah lo, kenapa gue yang salah? Yang gak masuk kan dosennya gue mah ngikut aja. Tapi alangkah bahagianya jikalau dosen gak mau masuk ke kelas kite.

Oya, selama beberapa hari ini gue gak ketemu sama dosen yang biasanya selalu gue temui setiap hari. Karena memang, jadwal sama dosen itu tiap hari, dari selasa ampe jumat selalu ada kuliah sama dosen yang gue samarkan wajahnya *ups maksud gue namanya*. Nah, 2 hari terakhir ini si dosen gak mau masuk kelas padahal dia sudah nyata ada di ruangannya. Pertanyaanya mengapa dia dengan seenaknya tak masuk?

Berdasarkan isu-isu miring dari temen, katanya sang dosen lagi gak kepengen masuk alis gak mood. Eh bisa gitu yak dosen yang gak mood malah berdampak ke kite-kite. Kalau kita aja yang gak mood and gak masuk kelas gak berdampak apa-apa bagi si dosen. Yang ada malah nilai kita yang jeblok jikalau hari itu ada kuis or tugas mendadak. Yak karena itulah idup. Idup memang gak adil. Termasuk adanya ketidakadilan terhadap mahasiswa. Hmmm *tarik napas*

Back to topik awal. Sebenarnya gue agak gimana gitu setelah menyadari bahwa hari ini kuliah cuma satu dan jam tiga pula. Gimana gak agak gimana kalo gue yang notabene anak kos-an ini bakal gak keluar kos-an selama setengah hari dan tak melakukan apa-apa keculi online. Apalagi di kos-an gak ada sayur dan gue kelaparan. Maka gue cetuskan gue bakal keluar dari kosan jam setengah sebelas meskipun kuliah adanya jam tiga nanti.

Gue rada bingung sih arah tujuan gue setelah mengisi perut yang sudah meraung-raung semenjak tadi. Sambil menyantap mie ayam yang begitu uenak, terbesit di pikiran gue kenapa gak nunggu di masjid aja. Sekalian nunggu waktu zuhur and sekalian sholat disini. Setelah gue bayar itu mie ayam, akhirnya gue berjalan dengan pongahnya menuju masjid dengan menenteng satu botol capucino cincau.

Dengan perasaan gak bersalah gue bawa tuh capucino cincau ke dalam masjid. Bukannya gak menghargai masjid sih, gue berpikir kalo nanti gue haus gimana? Masa harus turun ke bawah lagi. Sebelumnya gue juga sering mendapati orangorang membawa bekal ke dalam masjid yang cukup gede ini. Bahkan gue barusan ngeliat ada orang yang sedang makan nasi bungkus disini. Lebih gak menghargai kan?:D

Sudah jangan ngurusin orang lain deh, liat diri sendiri aja. Yang terpenting abis minum and makan di rumah Allah ini sampahnya gak ditinggalin sembarangan sehingga mengotori masjid ini. Ingat lo, dosamu akan terus mengalir selama sampah yang kamu buang masih tetap berada disana alias gak ada yang membersihkannya :D

And Now, I am here. Di agak pojokan masjid gue sedang bersandar dengan nyamannya. Gue lihat ke sekeliling gak satupun orang yang lagi sholat, karena memang waktu sholat belom masuk. Mungkin di area wanita sedang ada 50 orang yang melakukan kegiatannya masing-masing. 

Di sebelah kanan gue ada 3 orang yang sedang mengerjakan tugas. Di kiri gue ada seorang cewek yang tampaknya gak punya tujuan jelas juga kayak gue *ups* Di depan gue ada segerombolan cewek-cewek yang malah dengan asiknya berfoto ria. Hmmm. Dan diujung sana juga terlihat berbagai kelompok yang mungkin sedang mengerjakan tugas kelompok. *Mungkin*

Dan gue sendiri yang gak tau lagi ngapain *nyeruput capucino cincau*

Namun, yang jelas gue kesini bukan ingin berbuat jahat. Gue cuma ingin sendiri dan tak ada satupun yang mengenali gue. Dan gue nyaman dengan semuanya. Huff. Hidup memang penuh teka-teki, disaat kita berhasil membuka satu sisi dalam suatu bagian hidup malah bagian yang lain kembali menutup sisi yang membuat kita kembali dirudung pertanyaan, "Kemana lagi kita setelah ini?"

Okey, udah dulu yak, azan sudah berkumandang gak etis rasanya kalo gue masih asik menulis disini. Gue harus segera ke bawah dan ngambil air wudhu. Dan mungkin gue akan berada disini sampai waktu yang belom gue tentukan. Yang pastinya sampai sebelum jam tiga dan sebelum baterai laptop gue abis. See you bye bye~~~~

16 November 2013

Sahabat Sejati?

Sabtu, November 16, 2013 5
Dunia memang indah ya kalo kita punya banyak teman. Iyatah? Hmm, orang bilang sih gitu, hidup bakalan asik kalo punya banyak kawan untuk bisa mejeng sana mejeng sini, ngegosip itu ngegosip ini. Dunia bakalan rame deh kalo temennya juga rame. Heuheu.

Ini sih kata orang, gue sendiri gak tau apa iya kalo punya banyak temen hidup bakalan berwarna. Kalo temen yang rame itu adanya saat senang aja gimana? Pada saat kamu sedih ato down mereka pada hilang entah kemana. Hmm, yang ini yang gawat nih. Berarti mereka hanya memanfaatkanmu saja.

Mungkin itu sekelumit masalah yang pernah lo lo pada alami. Nah, Malam minggu kali ini gue akan membahas tentang teman, kawan ato sahabat versi gue. Check it out, yow :D

Kata 'teman' atau kawan beda gak sih dengan 'sahabat'?

Kalo menurut gue sih beda. Kalo teman maknanya, anak sebaya yang mengenali kita baik itu sebagai teman kampus, kelas ataupun teman les. Biasanya kalo teman gak selalu kemana-mana bareng lo. Mereka kadang suka gak terlalu peduli sama lo. Palingan mereka akan menghubungi lo jika ada keperluan saja misal jika ada tugas ato yang semacamnya.

Nah, kalo sahabat ini gue yakin kalian pasti punya ato bagi yang belun pasti pengen punya. Menurut gue sahabat artinya teman yang melebihi teman untuk kita. Maksudnya, dia ada jika kita butuh, baik senang ataupun sedih. Bahkan sahabat rela sengsara demi sahabatnya sendiri (agaknya yang ini jarang ditemui lagi deh).

Yang pengen gue bahas disini yaitu, kalian pada percaya gak kalo sahabat sejati itu ada? Kemarin gue sempat nanya di facebook dan twitter tentang sahabat sejati.
Dua dari tiga orang menjawab sih percaya tentang adanya sahabat sejati. Yang satunya malah becanda. Hmm, kenapa gue gak sependapat ya sama dua orang atau mungin lebih ini?

Gue gak sependapat karena gue gak percaya sahabat sejati itu ada. Terlepas dari gue gak punya yang namanya sahabat, gue rasa sahabat yang benar-benar sejati itu gak ada. Sorry, mungkin ada yang gak sependapat sama gue, no problem.

Sahabat sejati. Sahabat yang tahu bahwa sahabatnya dirudung masalah. Bersenang bersama, bersedih pun bersama, mengejek bersama, membuat tugas bersama hingga ujian pun menyontek bersama. Sungguh seumur hidup gue belum pernah menemukan manusia semacam ini.

Gue punya kok teman dekat saat sd, smp ataupun sma dulu. Tapi yang benar-benar namanya sahabat itu gue belum merasa punya. Kita punya urusan masing-masing, adakalanya seorang sahabat gak pengen sahabat nya tau urusannya. Atau ada alasan lainnya.

Tapi sejauh ini, selama 18 tahun gue hidup, gue belum merasa punya sahabat yang benar-benar sejati. Yang sejati menurut gue cuma Tuhan dan keluarga. Entah ada yang sependapat sama gue ato gak. Gue merasa yang ada jika gue butuh cuma Allah. Hanya Allah tempat gue mengadu. Senang ataupun sedih Allah-lah yang menjadi tempat kembali. Hanya mengadu kepada Allah hati gue jadi tenang.

Sedangkan keluarga adalah segalanya bagi gue. Tempat bercerita, berbahagia serta bercengkrama semua terbalut dalam satu kemasan rapi, yakni keluarga.

Kalo cinta sejati gak ya? Gue no comment deh kalo tentang ini. :|

Teman ataupun sahabat (sebenarnya) juga berperan penting dalam hidup gue, bahkan sangat. Gue rela melakukan apapun demi teman ataupun orang yang gue kategorikan sahabat. Namun teman ataupun sahabat yang melakukan sesuatu demi gue itu, belum pernah gue temui. Dan gue harap soon :)

15 November 2013

Arti Kesendirian

Jumat, November 15, 2013 0
Sore itu aku kembali menyusuri jalan yang telah berulang kali kulalui. Gang kecil yang menjadi penghubung antara kampus dan kosan yang baru aku tempati sekitar tiga bulan yang lalu. Ya, aku baru saja pindah dari kosan yang dulunya terletak di perumahan mahasiswa "Kampung Baru". Alasanku untuk menginkan pindah kosan sangatlah banyak. 

Tempatnya yang lumayan jauh dari FMIPA temapatku menuntut ilmu. Aku menghabiskan waktu kira-kira 15 menit berjalan kaki dari kosan yang lama menuju tempat perkuliahan. Hal ini tentu saja sangat memberatkanku. Apalagi aku tak punya kendaraan semacam motor untuk dikendarai. Rutinitasku yang berawal dari pukul delapan pagi hingga pukul lima sore membuatku lelah ketika hendak balik ke kosan lagi. Apalagi dengan berjalan kaki.

Terkadang memang ada satu dua teman kelasku yang bersedia menjemput dan mengantarku menuju kampus atau kosan. Tapi itu tidak selalu. Aku rasanya juga segan jika terus-terusan meminta temanku untuk sekadar menjemputku ke kosan. Mungkin jika aku di posisi temanku itu aku akan mulai risih dengan permintaanku yang seakan menjadikannya sebagai 'ojek' pribadi.

Nah, karena memang alasan utama itulah aku pindah ke kosan yang sekarang ini. Namun ada beberapa alasan lain yang sengaja kusembunyikan kepada orang tuaku saat mereka bertanya perihal kepindahanku ke kosan yang baru. Ya, tentang penghuninya. Aku tak nyaman dengan teman-teman yang ada disana. Aku memang termasuk orang yang susah untuk bergaul. Aku tidak akan banyak berbincang dengan seseorang jika bukan dia yang memulai. Entah mengapa ini sudah menjadi kebiasaan jelekku saat pertama kali berkenalan dengan seseorang.

Sampai pada akhirnya aku jarang diikutsertakan dalam sebuah percakapan antar teman di sekitar kamarku itu. Mungkin mereka menganggapku sombong atau apalah. Tapi memang dari awal mereka seperti menghindar dariku. Aku juga tak bisa berbuat lebih. Aku hanya diam di kamar saat mereka sedang asyiknya bercanda gurau di depan kamar. Jujur, aku ingin sekali gabung, tapi aku sudah terlanjur seperti diriku sekarang, tertutup, pendiam, dan tak asik.

Hingga pada suatu ketika aku dengar bisikan-bisikan dari mereka yang sedang membicarakanku. Mereka mungkin tak tau bahwa aku mendengar semuanya. Sejak saat itu aku semakin tidak nyaman berada di kosan itu dan berharap di semester tiga nanti aku akan segera mencari kosan baru.
***

Awan gelap terhampar dengan luas dan jelas di tengah gemerisik angin yang sepertinya mencoba menyapaku perlahan. Beberapa pohon kelapa yang menjulang tinggi ikut tergoyang oleh angin yang semakin lama semakin kencang saja. Sepasang anak laki-laki tampak sedang asyik bermain bulutangkis saat aku hendak melewatinya.

Aku selalu mendadak grogi ketika melewati beberapa deretan kosan ini. Kosan yang hanya berisi kaum laki-laki saja dan seperti biasa kalau sore hari mereka selalu berada diluar.  Aku terlalu lebay memang saat menghadapi hal yang jarang aku temui. Mungkin mereka hanya sekedar bersantai diluar melepas kepenatan setelah seharian berada dalam rutinitas kampus.

Sama halnya dengan diriku. Aku berjalan lunglai menyusuri jalan di belakang kampusku itu. Aku sangat lelah saat ini. Bahkan rapat yang seharusnya kuhadiri sore ini aku lewatkan begitu saja tanpa mengabari teman disana. Aku terus berjalan sendiri diiringi bayang-bayang masa lalu hingga kejadian yang kini sedang kualami. 

Sendiri. Ya, aku sudah tak asing lagi mendengar kata itu. Sendiri sudah menjadi makananku beberapa tahun terakhir ini. Sunyi, sepi, sendiri. Kerap kali hal semacam ini aku rasakan di sepanjang waktu. Aku sudah terbiasa sendiri, hingga mungkin aku sudah lupa bagaimana rasanya kebersamaan. Hingga pada saat ini aku yang sudah berada di tempat baru tetap merasa seperti dulu, sendiri dan sepi.

Apakah kesendirian itu menakutkan? Bagaimana bisa seseorang mengatakan bahwa sendiri itu kebahagiaan atau malah sebaliknya. Semenjak ruh ditiupkan ke raga ini kita sudah diajarkan bagaimana rasanya sendiri. Sendiri di dalam kandungan bunda, sendiri ketika dilahirkan ke bumi hingga pada nantinya setiap manusia meninggal dalam keadaan sendirian.

Jadi apa yang kita takutkan pada 'kesendirian'?. Disaat semesta sedang tak berpihak pada kita, yang kita butuhkan hanya satu yaitu sendiri. Ketika sendiri kita bisa berintropeksi, sendiri juga bisa membuat kita berkreasi atau mungkin juga berproduksi dan berinovasi dalam arti kata menemukan sesuatu yang baru lagi bermanfaat untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Bukankah banyak karya atau ide brilian bermunculan dari manusia-manusia yang hari-harinya dirudung rasa sepi sendiri?

Disaat tak ada lagi kawan tempat bercerita, disaat itulah kamu menjadi begitu menghargai hidupmu. Sendiri berarti berlatih. Berlatih untuk menjadi baik untuk hari selanjutnya hingga berlatih untuk menghadapi kenyataan bahwa suatu saat kita akan sendiri di dalam tanah yang gelap gulita.

Entahlah, sepertinya aku sedang mencoba menghibur diri sendiri yang tengah dirudung sepi.
Aku memang orang yang tak pintar bergaul, namun bukan berarti aku tidak suka kebersamaan. Hati kecilku sering memberontak ketika melihat segerombolan yang sepertinya bersahabat sedang bersenda gurau. Jujur, aku iri dengan mereka yang punya banyak teman untuk berbagi banyak hal. Aku iri melihat mereka yang setiap di rudung masalah bisa meluapkannya pada seseorang yang ia sebut sahabat. Aku bahkan juga iri pada mereka yang hari-harinya dipenuhi kasih sayang dari sang dambaan hati.

Aku memang sedang mencoba menerima kenyataan bahwa kini semesta menghendaki hidupku sendiri dulu. Dalam waktu yang tidak aku ketahui. Jika hidup ini bisa kuatur seperti halnya aku mengatur ending dari cerpen yang kutulis, aku akan memilih hidup yang selalu menyenangkan. Tanpa kesendian, kesunyian, kesenyapan yang pada nyatanya kualami. 

Iklan reklame salah satu merk kopi yang sering aku lihat di tv seakan bisa menjadi alternatifku untuk mengatasi rasa kesendirian ini. "Anak gaul gak pernah sendirian". Apa aku harus menjadi gaul dulu agar hidupku tak sendiri? Entahlah.

Hmm, aku tak tau kemana arus hidup ini akan bermuara dan berhenti dimana. Setiap saat aku selalu merenungi arti kesendirian yang Tuhan beri untukku. Aku tahu dan aku yakin Tuhan merencanakan semua ini bukanlah tanpa alasan. Akan tiba suatu saat masanya aku akan meraih semua yang aku inginkan. Bukankah seseorang yang bahagia itu tidak merasakan kebahagiaan sebelum ia mencoba pahitnya dulu?

Aku akan mencoba ikhlas dan menerima kenyataan ini bahwa hidupku memang sepatutnya seperti ini. Tanpa siapa-siapa hanya ada Tuhan dan aku. Dan kelak aku juga akan kembali bersama Tuhanku. Hingga pada akhirnya aku memahami makna dari kesendirian ini. Secara perlahan aku pasrah untuk menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi tanpa ada satupun yang aku takutkan kecuali Tuhan.

12 November 2013

Galau Pemrograman

Selasa, November 12, 2013 2
Oh God, Gue ada Tugaaaas!!!
Trus Kenapa? Emang kenapa? Lah bagaimana? Ya dikerjainlah.
Masalahnya tugasnya itu PEM-ROG-RA-MAN. You know lah ya what I mean. Mana bisa gue ngerjain sendiri. Dengan kapasitas otak yang seperti ini mau tak mau harus menelan ludah ketika dosen menjelaskan segala mata kuliah pemrograman yang naujubillah banyaknya. Gue gak tau harus bagaimana agar otak gue terbuka lebar meresapi dan memahami segala macam kodingan ini. Hiks :(

Dengan santainya gue yang besok ada dateline tugas Struktur Data malah menulis curhatan di blog ini. Gue bingung, gue harus nulis apa. Gue gak tau apa-apa. Beneran. Gue selalu menghandalkan tugas yang dibikin teman gue. Gue akan mengemis meminta program yang sudah selesai. Dan dengan lihainya gue akan mengedit itu program. Mau apa lagi, karena memang hanya itu yang bisa gue lakukan. *tragisnya*

Kalo di kelas gue hanya bisa melongo mendengar ocehan panjang bapak dosen itu. Sebut saja Didi. Pak didi terus menjelaskan dengan suara pelan bin lembut tentang materi kodingan seperti Tree, BinaryTree dan anak-anaknya. Gue bukannya gak berusaha, gue selalu duduk di depan kok, tapi teteeep aja otaknya buntu tu tu tu. Alhasil pikiran gue jadi melayang kemana-mana tak menentu sehingga gue serasa gak ada guna masuk ke kelas itu.

Eitsss, tapi tunggu dulu, hal seperti kayaknya bukan gue doank yang ngerasain. Gue yakin banyak temen sekelas gue merasakan hal yang sama. Kita hanya diam dikala sang dosen berkata,
"Apa ada yang mau ditanyakan?"
Kelas hening, tak bersuara. Tapi sungguh dalam hati ini sangat banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan. Pertanyaannya kenapa kita gak bertanya? .--.

Nah itu masalahnya, kita gak pernah mau nanya sama dosen itu karena emang dari awal gak kepengen nanya. Alhasil ya kita kuliah dirudung rasa keingitahuan yang bergentayangan. Ha ha ha. Auk deh. Gue mah nyerah  aje ama bapak itu dan mata kuliahnya (sambil baca novel).

Sebagai anak IPA gue seharusnya mempunyai otak eksak yang otomatis mempunyai logika yang tinggi. Tapi itu hanya bayang-bayang saja. Aslinya gue hanya seonggok manusia yang terjerumus sebagai anak IPA dengan kemampuan yang dikategorikan sangat standar. Mungkin karena rajin menghapal-lah sewaktu SMA gue bisa selalu mendapat peringkat 10 besar di kelas.

Ya, mengahapal. Hanya dengan trik ini gue bisa menguasai seluruh mata pelajaran. Seluruh, termasuk matematika yang notabene tidak ada hapalan. Temen SMA gue sempat shock ketika mengetahui gue menghapal seluruh rumus matematika sewaktu hendak ujian. Dia mengatakan bahwa matematika itu dipahami bukannya dihapal. Tapi apa mau dikata, gue orang yang susah untuk memahami pelajaran dengan menggunakan logika.

Jadi setelah gue pikir-pikir daripada gue gak dapat ujian, lebih baik gue hapalkan saja rumus-rumus yang banyak itu. Biarlah apa kata orang, yang penting nilai gue tinggi. Dari menghapal rumus hingga menghapal contoh soal gue lakukan waktu itu.

Mungkin itulah kesalahan terbesar gue. Tidak pernah berusaha untuk memahami. Hingga kini gue pun menyesal, apalagi kuliah di jurusan yang tidak banyak menggunakan sistem hapalan. Gue seperti orang bodoh disini. Dengan otak yang tak bisa berfungsi ketika dihadapkan dengan sederet kodingan. Gue sudah menyerah duluan saat tugas menghampiri. Gue tau gue gak bisa berpikir sampai kesana. Mungkin gue termasuk orang dengan tipikal yang lebih ke otak kanan. Kalee.

Kini, gue gak tau apa yang harus diperbuat. Ketika gue paksakan untuk memahami dan mengerti gue selalu tak bisa. Semakin gue mencoba rasa yang ada dalam diri gue langsung menolak. Mungkin ini pertanda bahwa tubuh gue mereaksikan dari tindak laku gue. Ya, gue menyadari bahwa disini bukanlah passion gue.

Berbicara mengenai passion, sampai sekarang gue masih galau memikirkannya. Dari awal kuliah hingga sekarang gue belum mendapatkan pencerahan mengenai ini. Hal dan bidang apa yang gue kuasai atau yang gue senangi, gue pun tak tau. Hanya satu yang gue tahu bahwa gue suka menulis. Dengan menulis gue bahagia, tak ada alasan lain.

Inikah yang dinamakan passion?

Entahlah, yang jelas gue merasa enjoy untuk menulis. Menjadi seorang jurnalis atau penulis sangatlah gue impi-impikan. Kini, gue hanya mengikuti arus yang mengalir. Kemana hidup ini akan berlabuh hanya tuhanlah yang tau. Walaupun gue kuliah di bidang yang bukan passion gue semoga saja ini ada hikmahnya. Gue percaya Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk umatnya termasuk gue.

Gue gak tau apa yang terjadi besok, besok hingga besoknya lagi. Walaupun kuliah gue hancur kali ini tapi gue yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk gue. Gue akan terus mencoba untuk berusaha semampu gue. Mengenai hasil, gue serahkan semuanya pada yang diatas.

Maap ya gue lagi-lagi nge post tentang ini, padahal baru kemaren gue ngepost tentang ini juga -> nih. Sorry yak, gue gak tau harus cerita kemana... hu hu hu. Galau bangeeeeet :(

10 November 2013

Selamat Hari Pahlawan!

Minggu, November 10, 2013 0
Selamat siang, selamat hari minggu. Selamat berlibur semua :))) 
Hari ini tanggal 10 November wooy!!!
*Nah lo, trus kenapa?*
Ingatkah kalian sekarang ada peringatan apa? 
Yeay, yang inget gue kasih angka 10 buat lo...
Yap, di Indonesia:10 november berarti Hari Pahlawan...

Mungkin karena tahun ini hari pahlawan bertepatan dengan hari minggu, jadi banyak yang gak tahu kalo sekarang itu hari yang bersejarah banget. Zaman sekarang memang gak kerasa dampaknya tapi siapa yang tahu kalo 68 tahun yang lalu banyak nyawa yang menghilang karena membela negara Indonesia.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus tau tentang sejarah bangsa ini. Jangan hanya bisanya menikmati saja tanpa ada sesuatu yang dapat kita beri. Dengan mengenang jasa para pahlawan akan dapat menumbukan rasa nasionalisme pada jiwa kita. Mari sejenak kita haturkan kepala mendoakan para pahlawan yang telah ikhlas mengorbankan segala yang ia punya.

Jadi, mulailah dari sekarang untuk menghormati sejarah bangsa ini. Karena kita tak akan bisa menjadi seperti sekarang, kalau bukan perjuangan para pahlawan.
SELAMAT HARI PAHLAWAN ^_^

8 November 2013

Ngoceh Bauk

Jumat, November 08, 2013 0
Hmm, sekarang tanggal 8 november ya... Itu berarti tinggal 2 bulan semester 3 akan berakhir... Aduh, gue selalu mendadak pusing jika dihadapkan pada persoalan kuliah. Gue yang sudah terjebak disini mau tak mau ya memang harus berjuang untuk menyelesaikan studi disini. Walaupun gue sangat menyadari bahwa passion gue bukan disini! Huaaaa *nangis di bawah shower*

Di postingan kali ini gue pengen share aja sih. Membagikan keluh kesah gue di dunia perkuliahan yang sudah gue jalani setahun setengah ini. Sedih, senang, kecewa, gelisah gue rasakan disini. Suatu proses yang memang harus gue jalani dengan sepenuh hati *tarik napas*.

Jadi gini sih sebenernya, akhir-akhir ini gue mulai jenuh belajar. Belajar apapun dalam matakuliah apapun juga. Terlebih jika itu berkaitan dengan Pemrograman. Huah, gue rasa setiap dihadapkan dengan berbagai macam kodingan (bukan kondangan loh) itu otak gue mendadak membeku. Gue jadi males berpikir karena gue tau walaupun gue berpikir mati-matian tetap aja logika gue gak nyampe.

Apaaaah??? Lo gak punya logika ya???

Eitsss enak aje, gue masih punya kok yang namanya logika cuma agak lemah ajah. Hikssz. Tapi gue gak bakal nyerah kok, gue akan berusaha semampu gue untuk memahami pemrograman ini *ikat kepala* Yeaaaaaah, gue harus semangaaaaaaat!!!!! Go go go.....

Tapi disamping kepenatan gue menghadapi mata kuliah yang super susah nya gue masih bisa tertawa lepas. Maksudnya? Yaaa, gue ingat gue masih punya keluarga di kampus, ya keluarga di NATURAL. Yang belum tau natural itu apa? Sejenis makanan ato lagunya demasip itu... Mending lo baca dulu postingan gue yang ini atau yang ini.

Iya, karena keluarga di natural kepenatan gue agak berkurang. Yah, walaupun disana tetap kerja (read:nulis berita) tapi gue enjoy banget. Gue merasa nyaman di sekret itu. Hu-hah? Iyakah? Heuheu.
Iyalah, masa gue gombal? Nahlo?? Disana gue bisa ngebacot sebisa gue. Ngebully, nge-gaje pun bisa. Hahaha. Puas gaak tuh? Gue bisa tertawa lepas disana bareng kakak-kakak dan teman-teman yang tentunya seru beudh pastinya.

Gue seneng dan bangga banget pernah menjadi bagian dari mereka. Mungkin mereka gak tau kalo Natural sangat berarti untuk gue. Karena disana gue mendapat banyak ilmu disamping ilmu di kelas. Gue menjadi tau dunia jurnalistik dan berbagai macam tetek-bengeknya. Huhuhu. Gue bakal menjadikan keluarga kedua gue dikampus ini menjadi salah satu memoriam yang bakal gue inget selalu.... ^^

Pokoknya gue bangga menjadi keluarga kalian, guyssss :)))))) 
*kalo nge-anggap gue keluarga juga sih hehehe :D

Udah dulu ye postingan gue kali ini, capek banget ngampus full hari ini. Mau boboks duyu~~Bye :*

1 November 2013

Selagi bisa, Kenapa harus Nyontek?

Jumat, November 01, 2013 7
Mungkin ketika kalian membaca judul dari postingan ini, kalian akan memikirkan berbagai opini tentang saya. "Sok suci banget sih anak ini, kayak gak pernah ngelakuin aja" atau bisa jadi "Gak usah mikirin kelakuan orang lain sih, ngaca aja sama diri sendiri udah ngerasa benar belum" atau mungkin "Yang nyontek kan gue, ngapain lo yang sewot?" Dan sebagainya. Okey, sebelum pada menerka yang macam-macam mending dibaca dulu ;)