31 Desember 2013

Hujan di Penghujung Tahun

Selasa, Desember 31, 2013 0
Malam ini perpisahan itu kembali membayang. Disaat hal itu sudah memblur secara perlahan, hujan mampu kembali mengingatkan segalanya. Kala itu aku sedang duduk menatap nanar rintikan hujan di luar jendela. Menikmati aroma hujan yang melewati ventilasi di kamar masuk menuju indra penciuman. Aroma yang menenangkan. Lagi-lagi aku hujan akhir tahun membawa gelombang menuju masa lalu yang berusaha kulupakan.

“Dek, piringnya dicuci dulu, baru masuk kamar,”terdengar suara mama memanggilku dari luar.

“Iya, ma”
Aku bergegas keluar kamar dan segera mencuci piring yang tadi kutelentarkan begitu saja.
“Kamu kenapa? Kok wajahnya sendu gitu?”Mama bertanya kepadaku.
“Enggak ada kok ma, cuma sedikit gak enak badan aja,”ucapku berbohong.
“Yasudah, selepas ini kamu langsung tiduran saja di kamar biar pekerjaan lainnya mama saja yang menyelesaikan.”
“Iya ma”


Aku kembali menuju kamar dan mengunci pintu kamar dengan pelan. Aku duduk terdiam sambil memeluk lutut yang kutekuk dengan erat. Di kamar ini aku bebas untuk menatap hujan yang dari tadi tampaknya enggan untuk menyudahi rintikannya. 

Malam ini aku akan menghabiskan akhir tahun di dalam kamar ini. Beriringan dengan hujan yang tak kunjung reda aku akan terus setia menemaninya hingga ia menghilang diserap oleh tanah yang juga basah dijamah oleh rintikannya.
  
Dua hari lagi sudah merupakan awal tahun 2014. Sedangkan malam ini merupakan malam kedua terakhir dari tahun 2013. Bukannya bersenang-senang menyambut tahun baru seperti yang lain, aku malah menyendiri di kamar dan tak membiarkan satu orangpun mengganggu kenyamanan yang kuciptakan ini.

Lamunanku tersentak disaat petir menyambar melalui jendela tempatku menatap hujan. Aku langsung menutup tirai jendela dan membuka laptop. Walaupun hari sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun mataku tak bisa untuk dipejamkan. Alhasil aku mencari kesibukan lain untuk menghilangkan rasa pedih yang sedari tadi berusaha untuk kupendam.

***
 
Kejadiannya tepat dua malam kemarin disaat kurasa semuanya baik-baik saja, terjangan badai itu muncul. Ia memutuskanku secara sepihak tanpaku tahu penyebabnya apa. Aku yang sudah terlanjur cinta dengan sepenuh hati hanya bisa terdiam dalam air mata yang terus menerus mengalir. Disaat semua sudah diatur sesempurna munkin ia menghujamku dengan pisau yang sangat tajam. Aku sebagai wanita tak bisa berbuat apa-apa. Sungguh, aku sakit.

Kutahu, ia mungkin sudah bosan denganku. Karena memang sudah dua tahun kami menjalani hubungan ini. Mungkin baginya membosankan, namun aku tidak. Rasa ini semakin hari semakin kuat kepadanya. Tapi mengapa dengan teganya ia memperlakukanku seperti ini?

Hingga saat ini aku berusaha untuk menghilangkan segala kenangan bersamanya selama dua tahun ini. Namun sekuat apapun aku berusaha memori itu akan selalu ada. Sepanjang hujan akhir tahun ini terus mengguyur maka kurasa sakit ini masih akan terus mengguyur hati ini.
***

“Kamu gak ada acara nyambut tahun baru malam nanti dek?”Mama bertanya saat sarapan pagi.
“Gak tau ma,”
“Pergi aja dek, mana tau kamu lebih fresh kalau udah jalan bareng teman-teman”
“Iya ma, ntar deh nanya sinta dia ada acara apa enggak”

Hingga akhirnya aku berada disini pada malam ini. Di tempat keramaian orang yang akan menyaksikan pergantian tahun baru. Aku bertanya dalam hati sebenarnya apa yang dicari orang-orang ini disini. Apakah mereka sama seperti aku, hanya berusaha membuang semua kenangan dengan bersenang-senang diluar padahal aslinya aku sangat rapuh.

Saat semua orang tertawa aku pun ikut tertawa. Saat orang bernyanyi aku pun ikut bernyanyi. Demi apapun sungguh aku merasa gila. Gila dari dalam hati yang terdalam. Aku tak tahu apa yang kubutuhkan sekarang. Aku merasa sangat rapuh.

Hingga aku tak sadar dengan apa yang tengah kulakukan, sinta mengembalikanku ke dunia nyata. Ia membawa ku sudut gedung dimana tak ada keramaian disana.

“Kamu kenapa sih, din?”Sinta mulai bertanya padaku.
“Kenapa apanya, sin?”
“Kamu gak seperti kamu. Aku tahu itu. Kita berteman sudah lama. Kalau ada masalah cerita sama aku. Aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu.”

Aku hanya terdiam sesaat. Setelahnya air mata mengalir sangat deras. Aku tak bisa memendamnya lagi. Benteng pertahananku runtuh. Aku benar-benar sakit.

Sinta membiarkanku menangis. Aku terus mengeluarkan air mata dan memeluknya. Aku merasa bebanku sedikit berkurang. Hingga setengah jam aku menangis, akhirnya aku menceritakan semuanya. Tentang hati yang tak bisa berbohong, tentang insan yang bisa melupakan segalanya dan juga tentang hujan malam itu.

Bertepatan dengan selesainya aku bercerita kepada sinta, terdengar tiupan terompet dimana-mana yang menandakan tepat pukul 00.00. tahun baru 2014 sudah datang, beriringan dengan gerimis hujan yang tampaknya juga turut memeriahkan momen pergantian tahun ini. Berbeda dengan hujan tahun kemarin, aku rasa ini hujan baru dengan segala kenangan baru di depan mata.

Tahun sudah berganti. Luapan hati juga sudah keluar dari sarangnya. Kini saatnya aku mulai membuka lembaran baru. Untuk apa memikirkan orang yang tak lagi peduli dengan kita. Aku berjanji kepada diri sendiri akan menjadi aku yang baru yang lebih ceria dan melupakan masa lalu. Aku yang baru sudah dilahirkan kembali. Selamat datang tahun 2014! I’m here with the new self.

30 Desember 2013

#Review Film : Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Senin, Desember 30, 2013 1
"Demikianlah perempuan. Dia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan ia lupa kekejamannya sendiri kepada orang lain padahal begitu besarnya" - Zainudin.

Merupakan salah satu dialog adegan yang diperankan oleh Zainudin yang dalam film 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck' diperankan oleh Herjunot Ali. Film ini diadaptasi dari novel seorang penulis besar sepanjang sejarah Indonesia, karya Tuan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan sebutan Buya Hamka.

Tulisan yang sudah berpuluh-puluh tahun ditulis ini mampu mengembalikan ingatan kita akan sebuah karya besar dari seorang sastrawan terkenal asal Sumatera Barat. Dengan mengedepankan bahasa yang penuh akan unsur sastra di dalamnya, film ini mampu membuat otak berkelumit untuk memahami setiap dialog yang ada.

Wujud asli cover novel #TKVDW
Jujur, saya belum pernah membaca novel #TKVDW yang mungkin tebalnya sekitar 300 halaman. Namun berkat film yang dirilis pada 19 Desember 2013 dan baru saya tonton kemarin, akhirnya saya mengetahui isi dari novel tersebut secara garis besar, bagaimana Buya Hamka--sang penulis novel dari film #TKVDW menyalurkan rasa berontaknya terhadap adat istiadat di Indonesia khususnya adat istiadat di minangkabau.

Novel yang sudah difilmkan ini merupakan bentuk dari penolakan penulis terhadap adat yang minang yang terlalu mengagungkan sukunya sendiri dan meremehkan suku lain. Bangsa yang mengaku mempunyai slogan 'Bhineka Tunggal Ika' ini masih suka menyombongkan dirinya (sukunya) dan memandang sebelah mata suku lain.

Film yang berdurasi 3 jam ini mampu mengubah aroma hati dan rasa bagi setiap orang yang menontonnya. Siapapun yang berada di balik layar dari pembuatan film ini baik itu artis/aktor, sutradara, penulis skenario, pengambil gambar dan pekerjaan lainnya, saya berikan 2 jempol untuk semuanya. Bagaimana tidak, dengan mengambil seluruh latar dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, mereka mampu menyelaraskan setiap scene dengan situasi keadaannya.

Selain itu, pada setiap dialog, para pemain dengan lugasnya mampu berkata dengan bahasa yang mempunyai level kesulitan yang sangat tinggi. Dimulai dari bahasa daerah makassar, padang dan juga ada sedikit bagian bahasa jawa. Apalagi banyak para pemain bukan merupakan orang asli dari setiap daerah tersebut. Saya juga memberi nilai plus untuk ketekunan pemain dalam menghapal setiap dialog yang menggunakan bahasa daerah ini.

Sebagaimana halnya saya menyadari sangat susah menghapal kalimat dialog yang tidak biasa kita dengar. Satu kelebihan sangat menonjol dari film ini, yaitu dalam mengutamakan kekayaan akan kesusastraan bahasa Indonesia dalam melafalkan hampir di seluruh dialog. Saya begitu bangga dengan dengan film ini, dengan mengusung hikayat, syair hingga menjadi paduan kalimat yang rupawan, ia mampu membuat saya yang lahir pada 18  tahun yang lalu berada pada masa 80 tahun yang lalu disaat adat istiadat dari suatu daerah terasa begitu kental. 

Penampakan poster film #TKVDW
Perjalanan Zainudin dalam hidupnya bisa menjadi suatu pelajaran berharga untuk saya pribadi. Seorang lelaki yang sudah terbiasa akan derita semenjak kecil harus diuji dengan cobaan yang begitu menohok hati. Dimulai dari diusir dari kampung halaman bapaknya sendiri hingga kekasih yang begitu ia cintai dengan tulus beralih kepada orang lain. Betapa tidak sakitnya hati seorang Zainudin ini, ketika ia baru saja merasakan cinta yang begitu dalam kepada Hayati yang diperankan oleh Pevita pearce, ia malah ditinggal pergi oleh Hayati yang menikahi lelaki yang mempunyai banyak kelebihan darinya.

Adegan favorit yang sangat menyentuh lubuk hati saya yang paling dalam hingga bulir berlian dari mata ini jatuh, yaitu disaat Zainudin sakit selama 2 bulan karena tak terima hayati sudah milik orang lain. Saat sakitnya memuncak ia ingin Hayati berada disampingnya, Ia begitu mendambakan Hayati menjadi miliknya seutuhnya. Hingga ia rasa jiwanya terguncang sebelum melihat Hayati.

Dan tibalah Hayati bersama suami barunya. Ia, Zainudin berkata dengan perkataan yang begitu aduhai rapinya namun begitu mampu menyayat hati setiap orang yang mendengarkan. Ia masih berpikir bahwa Hayati masih menjadi kekasihnya hingga ia tersadar dengan warna dari jari-jari tangan Hayati. Ia begitu terpukul ketika menyadari bahwa hayati kini sudah bukan miliknya lagi.

Ah, begitu ganasnya cinta hingga ia mampu memporakporandakan hati setiap insan, siapapun itu.

Namun berkat ada sahabatnya, bang Muluk, Zainudin mampu bangkit dari keterpurukan. Dengan segenap jiwa dan raga ia memutuskan untuk melupakan hayati dan memulai hidup baru di pulau Jawa. Dari situlah benih-benih harapan perlahan mulai muncul. Ia yang gemar menulis karangan seperti hikayat, syair atau puisi mampu menyihir setiap pembaca yang membaca tulisannya.

Hingga pada akhirnya ia bisa mencetak sebuah novel 'Teroesir' yang merupakan kejadian nyata yang ia alami sendiri ketika berda di kampung halaman kebanggaan ayahnya itu. 

Seiring berjalannya waktu, ia telah menjadi seorang penulis termasyhur dengan karya-karya yang menjadi best-seller di masanya. Ia telah bisa membuktikan bahwa ia bisa bangkit dari semua ujian yang telah ia rasakan.

Datanglah pada suatu ketika hayati kembali hadir dalam hidupnya. Dan jujur pada hati yang paling dalam rasa yang ada untuk Hayati masih utuh seperti sedia kala. Namun pada saat kesempatan kedua telah datang ia malah menghempaskan begitu banyak duri yang sudah lama bersarang di hatinya. Dan salah satunya berupa dialog awal yang saya tuliskan di postingan ini. Rasa sakit yang pernah ia rasakan beberapa tahun lalu mampu menutupi hati kecilnya yang begitu mencintai Hayati.

Keegoisan diri mampu membuahkan suatu penyesalan yang amat sangat bagi dirinya. Apalagi setelah kesempatan kedua itu tak muncul tiga kali. Disaat semuanya berubah, disaat itu pula ia harus menelan semua yang ada. Perang hatinya begitu kuat ketika dengan teganya ia menyuruh hayati untuk pulang ke kampung halaman.

Namun takdir berkata lain, saat ia akan merubah pikiran maut itu datang. Tenggelamnya kapal besar milik belanda 'Kapal Van der Wijck' kembali menjadi penghadang akan bersatu kembali hati yang telah lama bertaut kasih. Hayati telah tiada, dan Zainudin begitu amat menyesal dengan tindakannya. Tapi, penyesalan hanya tinggal penyesalan disaat semua telah terjadi barulah gerombolan rasa itu muncul dan memporakporandakan benteng pertahanan.

Sungguh, pada saat Zainudin berada di puncak amarahnya mengatakan segala unek-unek di hatinya kepada Hayati ia telah melupakan sesuatu. Ia melupakan bagaimana hayati berperan sangat penting dalam hidupnya, dalam kesuksesannya. Jika seandainya ia tidak diberikan ujian cinta ketika melihat orang yang disayanginya sudah milik orang lain, mungkin semangatnya untuk bangkit tak bisa sebesar ini.

Dan lagi-lagi dendam menghancurkan segalanya. Bahkan menghimpit rasa yang selalu ia sanjungagungkan -- rasa cintanya kepada Hayati. 

Mungkin ada yang berbeda dari film ini dengan novel aslinya. Jika di novel endingnya Zainudin meninggal setelah kejadian itu namun pada filmnya Zainudin harus bangkit lagi, bangkit untuk yang kedua kalinya. Ia terus memperjuangkan hidupnya dengan segala pelajaran di masa lalunya.

-v-


Hmm, gimana? Keren kan :D

Emang, filmnya keren kebangetan. Gue nangis bersimbah air mata waktu nonton. Sungguh terbawa suasana. Namun ada satu yang agaknya menjadi kekurangan dalam film ini. Atau mungkin menurut sebagian orang itulah yang menjadi kelebihannya. Yaitu disaat judul film disinkronkan dengan semua adegan yang ada. Begitu terasa adanya ketimpangan yang menitikberatkan akan sebuah kisah cinta yang terhalang berbagai ujian dan masalah dengan adegan sewaktu berada di kapal. Adegan di kapal hanya sedikit, padahal banyak penonton yang sangat menantikan scene ini.

Mungkin ini memang sudah menjadi khas dari skenarionya sendiri atau bagaimana. Saya pun tidak tau. Banyak orang juga bilang kenapa gak bikin judulnya seperti 'Cinta Zainudin dan Hayati' atau apa kek yang dapat disimpulkan dari seluruh jalan cerita. Hmm, mungkin itu hanya subjectif beberapa orang saja.

Sebagian yang lain malah suka jika judunya tetap seperti itu. Karena disitulah letak kelebihannya dalam mencari judul sehingga membuat banyak orang di dera rasa penasaran.

Namun terlepas dari itu semua, film yang gue tonton akhir tahun ini begitu AMAZING! Secara gue juga orang minang asli dan gue banyak mengambil pelajaran dari sana. Salah satunya orang minang itu kebanyakan sukses ya di rantau orang.  

Dimana-mana orang minang selalu terkenal dengan kata "tidak akan menyerah sebelum berhasil", alias tidak akan pulang sebelum sukses di rantau orang. (Hold in)

Dengan film ini kita kembali disadarkan akan sebuah tulisan yang sudah lama diciptakan namun masih melekat erat di benak kita. Sebuah karya yang tak lapuk dimakan zaman. Kekayaan paduan sastra yang patut dilanjuti dan diteruskan oleh para pemuda Indonesia yang cinta akan bangsa ini.

Sebuah tulisan tak akan pernah padam oleh waktu, ia akan selamanya ada dan kekal karena dengan tulisanlah kita bisa menciptakan sejarah baru.

Yeah, akhir tahun yang penuh pelajaran. Ayo yang belum pada nonton. Let's watch this film! Many knowledges can you get on there :))) Believe it!

28 Desember 2013

Review 2013 and Dreams 2014

Sabtu, Desember 28, 2013 0
Banyak orang bilang malam ini merupakan malam minggu terakhir di tahun 2013. Semua pada updet di media sosial memberitahukan kesana kemari kalo malam ini malam minggu terakhir. Sekarang pertanyaan jadi kalo udah tau, kita harus apa? Harus koprol gitu sambil bilang we tu the wow so what geto loh?!

Hahaha. Mungkin gue sedikit sensi aja kali ya, karena bagi gue setiap malam minggu itu sama-sama flat. Baik itu malam senin, malam jumat ampe minggu ya sama aja kayak begono. Nothing special. Suram, hening, diam, dan serem. #Hiiiiiii

Nah, malam ini berhubung malam minggu terkahir di tahun 2013 dan berhubung juga gue jomblo (gak ada kaitannya sih) intinya berhubung gue lagi mood untuk nulis, mari kita buat impian yang harus digapai pada tahun 2014 dan apa saja yang telah gue raih di tahun 2013 ini. Let's check it!

Pertama, gue bakal me-review secara acak tentang apa aja sih hal yang udah gue lakuin selama setahun ini. Dan kayakmana kedepannya biar kejadian buruk yang gue lakuin kagak keulang lagi di tahun esok.

Poin pertama, prestasi yang membanggakan di awal tahun 2013 gue mampu kembali menghidupkan kembali blog ini. Setelah beberapa waktu gue gak vakum nulis disini dikarenakan gue belum punya laptop+modem sendiri. Selain itu gue cukup berbangga kalo gue cukup produktif menghasilkan tulisan. Terbukti dalam sebulan gue bisa nulis di blog ini sekitar 5 sampai 12 postingan. WOW!

Selanjutnya di bulan februari gue mengikuti KWI 2013 dan gue mendapatkan banyak sekali pelajaran di sebuah desa terpencil yang berada di lampung. Disana gue belajar menjadi seseorang yang semuanya terbatasi. Hidup pas-pasan dan mau ngapain aja itu susah banget. Semua harus berusaha dulu untuk mendapatkan yang kita mau.

Pada bulan itu gue sangat puas dengan IP yang gue dapatkan untuk pertama kalinya.Gue berhasil berada di posisi ke-4 teratas di kelas. Dengan nilai 3.5 lebih gue begitu tercengang tak percaya, bahwa gue bisa dan dapat mengawali semuanya dengan baik

Selanjutnya bulan maret gue kembali mengikuti perkuliahan di semester kedua. Pertahanan gue perlahan mulai goyah. Gue berencana untuk kembali mengikuti tes STIS dan SNMPTN. Kampus yang dari dulu gue idam-idamkan masih ada di benak gue.

Akhirnya gue mengikuti perkuliahan dengan setengah hati, walaupun gue berusaha untuk tetap bersungguh-sungguh menjalaninya. Hingga tiba pada bulan mei disaat gue kembali dihadapkan dengan bejibun soal dan angka. Gue rasa usaha yang gue lakukan kurang maksimal sehingga gue masih belum diberi kesempatan untuk menuntut ilmu disana. Padahal sungguh jika gue berhasil jebol kesana alangkah bangganya!

Selanjutnya setelah mengetahui hasil bahwa gue tidak keterima, gue berusaha untuk menempuh jalan lainnya, alias mengikuti kembali tes masuk PTN. Dengan memilih kampus favorit gue dengan cukup bimbang mengikuti tes itu kembali. Dan lagi-lagi takdir berkata lain gue kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa gue the looser. Ya.

Akhirnya pada semester dua gue mendapat IP lebih rendah dibanding yang pertama. Gue tahu alasannya karena gue tak begitu fokus menjalani perkuliahan, pikiran gue masih bercabang. Setelah mengetahui bahwa gue gak lulus, diam-diam gue memantapkan diri untuk fokus dibidang yang sudah terlanjur gue terjuni ini. Gue berhusnudzon pada yang diatas bahwa memang inilah jalan hidup gue untuk terus melanjutkan studi disini.

Setelah menyelesaikan perkuliahan semester 2 gue sekeluarga liburan ke jawa sekaligus juga merayakan lebaran. Disana gue menemukan berbagai macam hal baru dan sedikit permasalahan membumbui liburan. Yaaa, walaupun agak kurang menyenangkan yang penting gue bisa sedikit menjauh dari bandar lampung. #nahlo

Oiya selain itu gue juga ingat disaat komen cerpen gue dimuat oleh story. Rasanya itu seperti.............. Gak bisa dijelasin deh. Hehehe.

Dan tibalah saatnya memasuki dunia sesungguhnya. Dunia perkuliahan yang sebenarnya berada di semester selanjutnya yaitu semester 3. Semua pelajaran yang gue takuti alias gue gak bisa berada disini. Apalagi kalo bukan tentang pemrograman. Gue mati-matian kayaknya di semester ini. Ya, walopun bisa dibilang usaha gue masih minus alias masih males-malesan. Ahhhhh,

Dan tentang dunia jurnalistik yang mulai perlahan gue senangi, gue gak tau kedepannya bakal kayak mana. Soalnya banyak yang mundur, gue gak tahu nasib ini membawa gue kemana.

Dan itulah beberapa kejadian yang paling gue inget sepanjang 2013. Gak ada yang seru memang karena beginilah hidup gue. Gitu-gitu aja gak banyak yang baru dan menegangkan kayak film 5 cm. Ya mau diapain lagi kalau bukan disyukuri masih dikasih hidup yang berkecukupan. Alhamdulillah. Semoga menjadi pelajaran atas semua yang pernah gue alami dan gue rasakan di tahun 2013.

Nah, untuk selanjutnya gue mau membahas apa aja sih yang pengen gue di tahun 2014 nanti?

- Yang pertama dan utama, gue pengen banget ketemu temen SMA. (ini harus terlaksana jan 2014)
- Ikut seminar nulis&workshop apa aja (tentang komputer juga boleh)
- Yang penting nulis blog teteup jalan
- Pengen satu cerpen aja bisa terbit di media cetak
- Pengen beli DSLR (yang ini bisa gak ya?)
- Serius belajar. HARUS, HARUS, HARUS!!!!
- Jalan-jalan tauk kemana aja asal bareng temen-temen
- Kerja!(Ngehasilin duit)
- Banyak kenalan orang lampung (relasi)
- Banyak kegiatan alias gak nganggur
- Punya Pacar (abaikan)

Hmm. Segitu aja kali ya, takutnya kalo kebanyakan gak jalan lagi. Yang penting gue berharap tahun 2014 gue harus berubah ke arah yang lebih baik. Semuanya baik deh.

Bye gais. Selamat menjalani malam minggu terakhir bagi kamu yang merayakannya. :))))

Hitung mundur yak!!! 28-29-30-31-1(yeaaaaay, Welcome 2014)



27 Desember 2013

Kemah Natural Session II

Jumat, Desember 27, 2013 0
"Ketika kalian mulai mencintai suatu hal, maka secara sukacita kalian akan ikhlas melakukan apapun yang berkaitan dengan hal tersebut"

Sepenggal kalimat tersebut mengawali postingan gue pada malam ini. Di malam yang tampaknya tak begitu dingin ini, gue akan bercerita sedikit tentang kejadian tiga hari yang lalu.

Tepatnya saat organisasi yang gue geluti semenjak kuliah ini mengadakan kemah tafakkur alam. Kegiatan rutin tahunan yang diadakan Natural ini pada awalnya agak ragu untuk gue ikuti. Pasalnya tugas gue lagi numpuk-numpuknya plus juga ada UAS hari jumatnya dan plus lagi gue kurang mood.

Saat gue dikerubungi kebimbangan, temen satu organisasi bilang "Kita ikut aja, kan tugas bisa diselesein jauh pada hari sebelumnya". Dan pada akhirnya gue ikutan juga dengan menyusul bareng temen satu jurusan dikarenakan kelasgue ada ujian online dulu.

Namun takdir berkata lain. Boro-boro ujian online malah kitanya di PHP-in sama sang dosen selama dua jam. Mungkin kalo gak ditelfon kita bakalan nunggu hinggan malam tiba. #Iyuuh.

Setelah mendapat kepastian bahwa ujian ditunda hingga tahun depan, akhirnya kita bersiap-siap untuk menyusul kemah di Wira Garden. Dengan bawaan seabrek kita berangkat sekitar pukul 12 siang. Magicom di pangkuan kanan dan sekantong bahan masakan di pangkuan kiri plus tas yang gue sandang nauzubillah beratnya membuat badan gue encok bukan kepalang.

Gue berharap nyampenya cepet, malah yang terjadi kita kesasar tiga kali. Kirain temen gue tau arah jalannya eh malah dia lupa. Awalnya gang masuknya salah trus udah kita udah lihat plang wiragardennya eh malah gak nyampe-nyampe.

Kita mulai bertanya pada seorang anak kecil yang tampaknya lagi asik bermain. Setelah sang anak memberi arahan, dengan lugunya kita ikuti aja petunjuk anak itu. Bukannya nyampe, kita malah dituntun ke citra garden bukan wira garden -_-

Oh god! Ini bawaan beratnya masyaallah, langit udah mendung plus perut ini udah minta diisi kita belum juga nyampe tujuan. Akhirnya kita bertanya lagi, kali ini bukan pada anak kecil yang gak bisa dipercaya lagi, tapi sama bapak-bapaknya yang lagi nongkrong. Kita dikasih arahan kesana kesana disana kesana.

And you know what happen after that?
Kita berhasil. Aaaaahhh, akhirnya dora and boots sampai ke wira garden juga #fiuuh. Dengan hati yang senang kita nyamperin kerumunan temen-temen yang lain. Terlihat dari aktivitas mereka sih kayaknya lagi istirahat siang.

Nah, sekalian aja kita gabung dan makan. Berhubung temen yang gue tebengi itu gak bawa ganti, akhirnya dia pulang dan gak ikut kemah. 

Seperti halnya kemah tahun kemarin yang gue ikuti, aktivitas pertama yang kita lakukan yaitu membuat tenda. Belum selesai kami buat tendanya, hujan malah mengguyur daerah itu. Alhasil kita berteduh dulu menunggu hujan reda.

Setelah cukup teduh, kita ngelanjutin pekerjaan yang belum selesai. Setelah itu kita disuruh mengikuti pelatihan penulisan feature dan gue duduk paling depan. Padahal kemah ini tujuan khususnya untuk magang, gue malah semangat banget duduk paling depan.

Singkatnya, setelah itu kita masak buat lomba masak antar kelompok. Berhubung gue gak bisa masak ya gue bantu sebisanyalah, kayak masak nasi gitu wkwk.

Malamnya presentasi masakan dan cerita-cerita bareng alumni tentang sejarah natural. Setelah kegiatan sehari ini gue lewati sama halnya seperti tahun lalu, namun ada sesuatu yang gak gue alami. Sekitar pukul sepuluh malam kita para pengurus disuruh jangan tidur dulu. Gue bingung ada apa, dan ternyata.........

Disanalah semuanya terungkap. Segala unek-unek yang tertahan di hati. Gue merasakan ada yang berbeda. Dan malam itu semua seakan menumpahkan segala yang tertahan di dada. Beberapa dari kami menangis. Namun gue yakin setelah malam itu, rasa kekeluargaan kami akan semakin erat. Semoga saja.

Malam itu forum berakhir pukul setengah satu malam. Alhasil mata gue gak bisa merem ampe jam 4. Gue cuma tidur satu jam. Gila. Tapi gue berusaha untuk semangat.

Pagi itu tepatnya 25 desember kita menunaikan shalat subuh berjamaah. Dan olahraga bareng. Barulah setelah masak dan makan, sekitar pukul 8 pagi kita mulai fieldtrip.

Gue berada dalam kelompok 4 yang dinamai 'Maju' alias Mahasiswa Jurnalis. Pos demi pos kami lewati dengan semangat hingga akhirnya kita mendapat predikat kelompok terbaik.

Terlepas dari semua kegiatan selama 2 hari gue mengikuti kemah ini, gue mendapat banyak banget pelajaran disini. Sungguh, gue ikhlas menjalani semua yang diagendakan oleh natural. Karena tanpa gue sadari, rasa cinta mulai muncul. Rasa cinta dengan apa yang gue lakukan terhadap segala hal yang  berkaitan dengan Natural.

Walaupun masih ada beberapa yang gue kurang suka, tapi gue berusaha untuk menghilangkannya. Karena diam-diam gue mulai mencintai, maka dari itu gue akan berusaha untuk ikhlas melakukannya.
Dari kiri-kanan (Rasyd, kak sigit, fajar, gue, kak estu, isna, kiki, algi) 



Versi *gilanya* 

20 Desember 2013

NYUNYU is Ours

Jumat, Desember 20, 2013 37
Ketika lo disuruh nyebutin web anak muda yang paling seru buat dikunjungi, jawaban lo apa? Jangan jawab facebook atau twitter loh, karena itu bukan web tapi jejaring sosial :D Hayooo, apa yang ada di pikiran lo, atau jangan-jangan... lo gak pernah buka situs lain selain facebook n twitter. WHAT?! Jaman sekarang masih gitu-gitu aja? Iyuuuhh :p

Nah, kalo gue dengan spontannya bakal jawab nyunyu. Pada tau gak sih nyunyu itu apa? Jangan...jangan bilang lo gak tau. Jaman sekarang masih gak tau nyunyu itu apa? Helloooooww, sekarang itu 2013 coy, jangan cupu deh. OKE STOP! Daripada lo bakal dikatain cupu terus-terusan karena gak tau nyunyu itu apa, mending lo baca postingan ini.

Gak bakal ngerugiin kok. Percaya deh sama gue, tingkat ke-gaul-an lo bakal MAXIMAL, coy! Oke oke oke ;)

So, let me explain what is 'nyunyu' main to you. Nyunyu awalnya berasal dari kata new new tapi penulisannya diubah menjadi NYUNYU. Karena pengen beda aja dan biar agak mirip unyu-unyu gitu ya. Jadi gak jarang yang bilang kalo nyunyu itu unyu-unyu bingiiiitttzzzz!:D

More info klik this!

Oke, gue pastikan lo pada bakal semakin penasaran, bentuk web anak muda yang seru ini wujudnya kayak mana sih? Nih wujudnya gue kasih liat khusus ama lo :D

Bagian atas website nyunyu.

Gimana? Atasnya aja udah unyu-unyu kan? Gimana bawahnya coba. Hehe.

Website nyunyu ini merupakan web yang paling gue kunjungi loh, tentunya selain fb dan twitter. Gue demen deh ama tampilannya. Rapi, beraturan dan terstuktur banget. Buat lo yang baru pertama kali ngunjungin web ini gak bakalan tersesat kok, gue yang ngejamin, karena web ini memberikan tampilan terbaik yang gak bakal ngebingungin visitor + enak dipandang juga.

Jujur ya, gue punya impian kalo suatu saat nanti blog gue ini nih bisa kayak website nyunyu.com yang rapih banget. Tapi apalah daya, pengetahuan gue masih minim tentang bagaimana cara me-layout blog. #sedih

And I believe dari segi tampilan aja, lo bakal jatuh cinta pada kunjungan pertama deh sama web berwarna kuning ini. Apalagi kalo lo baca isi di dalemnya. Waaah, cinta lo bakal berlipat-lipat ganda lagi. Gak yakin? Cobain aja, karena gue buktinya.

Oya, kalo lo pada gak percaya bahwa banyak orang diluar sana mengakses web nyunyu ini, liat aja di sidebar sebelah kanannya ada 2 space iklan bertengger disana. Kurang bukti apalagi coba :P Udah jelas dan terang bahwasanya nyunyu itu terkenal banget seantero jagad raya ini.

Bagian tengah web nyunyu.

Isinya yang up to date banget, gaul banget, dan tentunya kita-kita banget, membuat web ini banyak digemari anak muda. Yang pastinya anak muda gaul donk, karena cuma anak muda cupu yang gak tau akan keberadaan web ini. Hehehe. Pisss :D

Tunggu, tunggu dulu, selain tulisan artikel dan opini, web ini mempunyai buanyaaaaak banget menu lain yang bikin elo gak bakalan bosan berada disana (red:nyunyu). Dari tempat mojok galau, nonton video kocak, sampe tempat nyari jodoh pun ada. Beneran loh.
AYO PARA JOMBLO, SERBUUUUUU!!! #ups

Hayoo, kurang lengkap gimana coba isi nyunyunya. Dari hal yang sangat penting, sedikit sangat penting, yang penting, sedikit agak gak penting hingga yang nggak penting sekalipun ada di nyunyu. Hal yang penting dikemas nggak penting dan hal yang nggak penting malah dikemas penting. Karena memang itulah keunikan N-Y-U-N-Y-U coy :)))))

Segala isu yang hot pada waktu itu bakal dikemas dengan kemasan yang berbeda oleh nyunyu. Dengan ilustrasi dan gambar yang menarik serta tulisan yang simpel dan enak dibaca, nyunyu mampu menghasilkan artikel yang double WOW! k to the e to the r to the e to the n alias KEREN ABISSSSSSS!

Karena bagi NYUNYU…. Yang Penting Nggak Penting :)

Bagian bawah web nyunyu.

Gimana? Ilmu ke-gaul-an lo bertambah kan? Hayoo ajak yang yang lain buat ngunjungi web nyunyu ini. Jangan biarkan temen lo still cupu after more years and never get a new knowledge about this website. Let's go!!! Ajak yang lain buat ngikutin langkah lo untuk menjadi gaul maximal.

So, ayooo bareng gue dan anak muda gaul lainnya, kita tebarkan ke-gaul-an kita ke sesama, dengan mengikuti kontest menulis tentang nyunyu di blog masing-masing. Jangan minjem blog orang yak :P Tulis segala hal yang berkaitan dengan nyunyu dan bikin tulisan lo unyu-unyu MAXIMAL!

YOU MUST FOLLOW THIS!!!

Untuk info selengkapnya lo bisa baca disini. So, Write it NOW Guys!!! 
Karena Nyunyu milik kita bersama, Nyunyu is ours and we are unyu-unyu ;;)

#KeepNyunyuSob :O
#KeepGaulGuys\m/
#KeepSmile :)))))

Menulis Menurut Gue

Jumat, Desember 20, 2013 0
Adakalanya gue menulis untuk merenggangkan otak yang terlalu gue forsir untur berfikir. Kadangkala gue menulis untuk melepaskan segala beban yang menancap kuat. Acap juga gue menulis karena gue terlampau bahagia, dan gue harap rasa itu tidak menghilang seketika seriring waktu yang bergerak maju tanpa memandang rasa yang kerap gue rasakan saat itu.

Gue juga menulis karena tak ada lagi yang bisa gue bicarakan kepada orang lain. Saat semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Saat jiwa dan raga ini tak tau akan diarahkan kemana saat itulah hasrat dan pikiran menyatu untuk meluapkan sebuah pikiran yang terangkum dalam tulisan.

Ketika sepi, sendiri, dan sunyi gue merasa semuanya membeku. Hanya jari-jari ini yang masih dengan bebasnya meluangkan waktu untuk menuangkan bait-bait kata yang tengah gue rasakan. Sekali lagi, sendirian.

Dengan menulis gue menjadi lebih lega, lapang dan bahagia. Meluapkan segala rasa yang gue rasakan, peristiwa yang terjadi baik itu menyenangkan ataupun pahit sekalipun semuanya terangkum dalam sebuah tulisan. Karena menurut gue menulis itu berarti refreshing dari dunia nyata. Dan menulis itu sangat membahagiakan.

Menulislah untuk menghargai setiap detik yang terjadi dalam hidupmu :)
Segala yang pahit di dunia nyata seakan menghilang disaat pikiran ini fokus dalam satu titik, yaitu kata. Gue masih bisa melanjutkan hidup yang tampak tak sejalan dengan hati dan pikiran gue. Gue masih bisa tertawa lepas disaat rasa hati ini begitu tertekan dengan keadaan. Gue masih bisa tetap bersyukur walaupun gue kecewa dengan hal yang terjadi.

Semuanya karena gue masih tetap bisa menulis. Semua ledakan ataupun luapan yang ingin gue curahkan, seketika mencair disaat rasa berubah menjadi rangkaian kata. And you know, gue sangat puas dengan semuanya, gue lega, gue senang.

Saat gue merasa ditinggalkan semua orang dan tak diharapkan, gue masih menyadari banyak hal yang masih bisa gue lakukan. Lagi-lagi menulis. Karena dengan menulislah semuanya akan tercatat dan senantiasa akan menjadi suatu intropeksi di masa yang akan datang.

Dan yang terakhir gue akan menulis saat gue ingin menulis. Gue gak ingin hidup ini berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu yang gue tulis. Karena hidup ini begitu berharga jika untuk dilewatkan saja tanpa sempat untuk menuliskannya :)

Hargailah setiap detik dalam hidupmu dengan menulis. Secara tak sengaja kamu akan menikmati detik-detik indah yang ada pada perjalanan hidupmu, karena kamu pernah menuliskan hal yang pahit sehingga tak akan pernah kamu ingin untuk menuliskannya kembali.

So, my life is my writing. Dengan menulis semua akan terkenang dan kamu akan mencoba untuk mensyukuri kehidupanmu  sekarang. Believe that. :)

16 Desember 2013

Di Penghujung Tahun

Senin, Desember 16, 2013 0
Mungkin kau sudah lupa... saat dulu kita masih bersama...
Mungkin kau (tak) sengaja lupa... saat semua kita lakukan bersama-sama...
Atau mungkin kau mendadak amnesia, ketika sesuatu yang baru hadir di hidupmu...

Disaat waktu terus menyusuri detik, menit dan jam...
Tak lekang oleh semua hiruk pikuk hidup...
Aku tetap masih disini... seperti yang dulu...
Hingga waktu yang tak kau sadari...
Aku merintih menyaksikan semua...

Rerintik hujan kian hanyut dibawah langit kelam...
Semua skenario hidup seakan tak berpihak dalam perjalanan ini...
Saat kusadari rintik ini menjadi sangat pedih...
Beriringan dengan kau yang tak kunjung ada untukku...

Kini, kenangan lalu memblur seketika...
Tak ada lagi ingatan tentang kebersamaan antar insan...
Semua seakan tertelah oleh setiap rintikan hujan...
Yang kerap membasahi bumi...
Di penghujung tahun ini...

(Hujan di Penghujung Tahun - 16 Desember 2013)


11 Desember 2013

Takdir.

Rabu, Desember 11, 2013 0
Malam ini tampaknya hujan setia menunggu gue diluar. Terbukti dengan intensitasnya yang tidak begitu tinggi membuat suasana kamar gue jadi lebih dingin dan mata gue juga terlihat nambah sayu. Padahal tuhas project menanti buat dikerjakan, tapi apadaya gue gak ngerti mau bikin apa. Pengennya cuma nulis di blog ini. Jadi sebelum mata gue gak bisa menahan bebannya, gue pengen nulis.

Oke, malam ini gue pengen ngebahas kejadian besar yang terjadi di Indonesia hari senin kemarin, tepatnya di jakarta Bintaro. Kecelakaan kereta api serpong-tanah abang sangat menggemparkan rakyat indonesia. Kejadian ini mengulang kembali kisah 26 tahun silam, pada tempat yang sama. Kecelakaan besar pada tahun 1987 lalu terjadi antara kereta api dan kereta api dan menelan korban ratusan orang.

Nah yang pengen gue bahas dari kasus ini yaitu lebih tentang bagaimana takdir bertindak. Ya, siapa yang tau kapan takdir kematian seseorang akan menghampirinya. Siapa yang tahu jika ia yang pada awalnya akan menuju ke sekolah dengan menumpangi kereta api, malah menuju ke tempat yang kekal  disana yang belum pernah terbayang di benakmu sebelumnya. Dan juga siapa yang tahu bahwa sejam sebelumnya atau beberapa jam sebelumnya itu adalah waktu terakhirnya bertemu orang yang mencintai dan dicintainya.

Semuanya sudah di skenariokan oleh yang maha kuasa dengan apik dan sangat baik. Seakan berada dalam setiap episode film yang telah diatur, kita sebagai manusia hanya mampu melaksanakan setiap aturannya. Jika memang sudah saatnya kita menghadapNya, maka apapun usaha kita, kita tetaplah manusia yang tak bisa menentang kehendak yang diatas. Termasuk tentang tibanya kematian.

Kematian menjadi hal yang paling ditakutkan oleh manusia, termasuk gue. Dengan amal yang belum seberapa gue masih belum siap jika ditakdirkan untuk menghampiri kematian. Namun satu yang gue pahami, bahwa kematian itu bukanlah sesuatu yang asing. Ia selalu setia menunggu setiap detik-menit-jam hingga tahun yang kita lalui untuk segera menemuinya.

Kematian merupakan hal yang sangat dekat dengn kita. Jadi berhentilah berpikir, "kita kan sehat-sehat aja jadi gak mungkin kita meninggal dalam waktu dekat ini. Mungkin sekitar 40 tahun lagi baru deh nyiapin diri buat dipanggilNya."

Siapa bilang orang yang penyakitan umurnya pendek, dan juga siapa bilang orang yang hidupnya gak pernah sakit umurnya panjang? Semua sudah digariskan tuhan untuk masing-masing umatnya. Si A akan meninggal dengan perantara kecelakaan. Si B akan meninggal dengan perantara penyakit. Atau mungkin si C yang tak ada angin ataupun badai tahu-tahu dipanggil.

Jika sudah tiba waktunya, tak ada yang bisa mencegahnya. Pun itu seorang yang berkuasa di negara ini. Karena kekuasaan seluruh isi bumi ini hanya Allah swt yang berhak atas segalanya. DIA lah yang menciptakan maka DIA pulalah yang berhak untuk mengambilnya kembali.

Jadi selagi nyawa, napas, dan ruh masih di badan lakukanlah yang terbaik untuk-Nya dan untuk orang di sekitar. Berpikirlah seolah-olah kematian akan menghampirimu, sehingga kamu tak berani melakukan kejahatan yang dilarang tuhan karena pada faktanya kamu selalu diawasi olehNya.

Kutipan yang saya tulis untuk menutup postingan ini : "Kurangilah kesenanganmu di dunia agar berkurang kedukaanmu di akhirat kelak" -- Imam Syafi'i

8 Desember 2013

Hari Esok Menantimu!

Minggu, Desember 08, 2013 0
Akhir-akhir ini gue mendadak gak punya semangat hidup. Dalam artian gue gak tau lagi untuk apa gue hidup di bumi ini. Setelah menghirup napas selama 18 tahun, gue masih belum bisa menerjemahkan segala yang telah tuhan kode-kan kepada gue. Gue kembali buntu memilih arah dalam setiap masalah.

Hingga kini, semua masih kabur di mata gue. Gue tak dapat melihat secara jelas yang mana yang harus gue ambil sebagai bentuk tindakan. Gue bingung. Dan pada akhirnya bgue melampiaskan dengan mogok dalam berbagai hal. Tak bersemangat dalam menjalani hidup dikarenakan gue gak punya tujuan hidup yang jelas. Itu kesalahan yang masih mengambang di pikiran gue.

Hmm, entah apa yang ada dalam benak gue ketika gue hendak memutuskan sebuah pilihan yang mempunyai dampak yang besar. Ketika sudah berada di tengah jalan dan mulai merasakan dampak yang gue tak mengerti, akhirnya muncul rasa menyesal dalam dada ini. Gue kembali berandai-andai dengan masalalu. Ya, gue kembali diseret ombak kenangan.

Pada saat itulah gue kembali pada kenyataan, bahwa pilihan ini sudah sebaik-baiknya pilihan. Gue berusaha untuk meyakinkan diri, bahwa ini sudah yang terbaik yang diberika tuhan. Gue mencoba untuk menerimanya, karena gue percaya tuhan sayang sama gue.

Jalan masih panjang, dan gue baru menapakkan seperempat waktu dalam sebagian episode hidup ini. Gue seharusnya lebih semangat, harus mempunyai tujuan hidup, harus mempunyai cita-cita. Dan gue sendiri yang harus memutuskan kemana kaki ini kan berpijak untuk episode selanjutnya. Karena ini hidup gue, gue harus berusaha semaksimal mungkin.

Seperti cuplikan adegan yang gue ingat dalam sebuah film thailand, yang kurang lebih seperti ini. 

"Ketika anda mulai lelah, jenuh dan berniat untuk menyerah pada keadaan, maka pikirkanlah di benak anda bahwa anda akan mendapat akhir hidup yang indah tinggal dalam satu langkah lagi, maka teruslah berlari mencapai anganmu!"

"Setiap orang yang dapat melintasi garis finish merupakan pemenang, tak peduli seberapa cepat ia mencapai garis itu, yang terpenting ia telah berhasil melewati berbagai rintangan di belakangnya"

"Pikirkan hari esok dan buanglah pikiran buruk pada hari ini atau kemarin, serta berniatlah bahwa anda tidak akan menjadi orang yang sama pada hari esok. Terus bergerak maju untuk melangkahkan kaki 7 meter di depanmu, sehingga kau dapat mengharapkan perubahan dalam hidupmu"

Yap, gue harus berpikir tentang masa depan. Gue gak boleh mengeluh, jebuh dengan keadaan. Gue harus melawan bisikan setan. Karena banyak orang yang mengharapkan keberhasilan gue di hari esok. Bismillah :) Ganbatte Pujaaaaaaaaaaaaaaaa!

*dalam rangka menyelesaikan setumpuk tugas*

5 Desember 2013

Keegoisan

Kamis, Desember 05, 2013 0
Malam itu peristiwa yang sudah lama saya lupakan kembali terjadi. Disaat semua telah berjalan dengan lancar dan damai sesuai alur, aral rintangan itu kembali menghadang. Seakan disambar petir yang begitu dahsyat, saya terhenyak. Seakan tak percaya, setengah sadar memandangi kejadian yang sedang berlangsung di depan mata kepala saya sendiri.

Apakah seseorang akan mengulangi kesalahan yang sama setelah dulu ia pernah merasakan bagaimana sakitnya peristiwa itu? Tak taukah mereka kalau saya disini begitu perih memandangi peristiwa itu terjadi, yang bahkan lima tahun yang lalu kerap saya temui di setiap pertemuan? Tidakkah mereka berpikir, betapa egonya diri mereka ketika memperlihatkan itu semua kepada saya yang bisa dikatakan sangat trauma dengan kejadian itu?

Sungguh, saya tak habis pikir, mengapa hal itu bisa kembali terjadi. Disaat semua sudah dipersatukan dengan landasan yang kuat. Sebuah keputusan yang mereka tahu semua yang akan mereka jalankan tidaklah mudah dan pasti ada lika-liku di dalamnya. 

Ketika waktu tak lagi muda, semua perlahan berubah. Mereka melupakan janji yang pernah tersebutkan dahulu. Dengan perasaan tak bersalah, dengan mudahnya hal itu terjadi. Sebuah perang yang selalu menjadi mimpi buruk bagi saya dahulu ketika tak sewajarnyalah saya memikirkan itu semua. Tak pernahkah mereka berpikir bagaimana perasaan saya dulu? Sangat pedih, perih, penuh luka.

Hingga saat ini, peristiwa yang sering saya jumpai dahulu tak pernah hilang dalam memori ini. Setiap gerakan, ucapan, kelakuan meraka selalu terngiang di kepala ini. Setiap saya mengingat semuanya, saat episode masalalu akan bertebangan, saat itulah air mata ini kembali berjatuhan. Dimana hati ini begitu miris memikirkan setiap tindakan yang begitu keras, tak terbendung lagi rasa ini memuncak panas. Meleleh menuju saluran mata, hingga meneteskan buliran bening ke pipi.

Setelah sekian lama saya melupakan hal pahit itu, malam itu-malam senin seakan memutar kembali memori yang pernah ada. Setiap gerakan, ucapan tak terbendung menyatu menjadi sebuah ledakan dahsyat yang meluluhlantakkan setiap orang yang berada disekitarnya. Dan sayalah yang paling sakit menerima setiap puing-puing dari ledakan itu.

Saya sakit, lelah, perih, kecewa atas semuanya. Mengapa semua kembali terjadi? Disaat peristiwa beberapa tahun yang lalu tak lagi hinggap di memori ini. Saya benci situasi ini. Saya benci mereka. Keegoisan mereka membuat saya muak. Tak sadarkah mereka bahwa hati saya sangat perih menyaksikan semuanya? 

Saya seakan menyalahkan keadaan dan berusaha menghakiminya. Berharap semua hanya mimpi, namun yang ada hanyalah angan. Kini, semua telah terlanjur terjadi. Peristiwa itu kembali ada di memori ini. Sebuah keegoisan yang menerkam segalanya. Semuanya terngiang di kepala dan entah sampai kapan ia akan terus bersarang disana. Saya tidak tahu. Dan juga saya tak tahu bisa memaafkan segalanya.