30 April 2014

Nasi gandul bermasalah

Rabu, April 30, 2014 0

Hay guys, good night everybodyyyyy. How about your day? Good, yeah? =))


Gak kerasa yah kita udah berada di penghujung April aja, berarti sebentar lagi udah bulan Mei akan segera datang. Trus Juni dan kemudian semester genap akan segera berakhir. Wow, times run so fast, right? Gue akan memasuki tahun ketiga menjadi seorang mahasiswa. Aaaaaaaaa!!!

Banyak kejadian yang gue alami selama bulan April ini. Tapi gue akan bercerita tentang hal lucu yang terjadi kemarin. #Kepo? Pengen tau aja ato pengen tau banget? Aja banget-banget :D 

27 April 2014

Cerita : Tentang Pendidikan Pelajar

Minggu, April 27, 2014 1
Sumber
Saya masih ingat dulu ketika pertama kali masuk Sekolah Dasar (SD), sebenarnya saya tidak diterima. Ini terjadi karena umur saya belum mencukupi untuk dikategorikan sebagai pelajar SD. Pada waktu itu saya baru saja genap berumur 5 tahun, dan di daerah saya anak yang bisa masuk SD harus berumur 6 tahun atau lebih. 

Disitu orang tua saya berpikir bagaimana caranya agar saya tetap bisa sekolah. Hingga pada akhirnya tercetuslah ide yang sebenarnya ilegal namun supaya bisa membuat saya diterima, mereka lakukan juga. Akte kelahiran saya yang sebenarnya lahir pada tahun 1995, diubah orang tua menjadi tahun 1994. Saya lupa bagaimana bisa mereka melakukan itu, yang saya ingat akhirnya saya diterima sebagai pelajar SD tahun itu.

Sebenarnya saya tidak tahu apa sebenarnya makna dari kebijakan bahwa anak di bawah 6 tahun belum boleh memasuki dunia sekolah. Bagaimana kalau anak-anak di bawah umur 6 tahun malah lebih pintar dibanding anak-anak di atas 6 tahun? Itulah sebuah pertanyaan besar yang menggelayut di saat saya masih berada di bangku SD.

Saya tidak tahu apa sekarang kebijakan itu masih ada atau tidak, menurut saya umur tidak selalu menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam sebuah kebijakan.


Yap, mungkin itu sebagai intro dari postingan saya kali ini. Kepanjangan ya? Hehehe, maap kelabasan. Sebenarnya saya ingin membahas tentang sistem pendidikan di Indonesia yang pernah saya rasakan dari zaman SD hingga zaman SMA. So, tunggu apalagi! Mari kita bahas!



Berawal dari masa-masa berada di bangku SD, banyak hal yang telah saya dapatkan selama 6 tahun. Namun yang begitu berarti mungkin tak terlalu banyak. Saya hanya ingat beberapa kejadian yang masih melekat di memori, salah satunya yaitu fakta bahwa saya tak pernah menduduki 10 besar selama 6 tahun. Agak aneh rasanya, karena semenjak kelas 1 hingga kelas 6 anak-anak yang menduduki peringkat 3 besar itu hanya yang itu-itu aja.

Saya tidak tahu mengapa, apakah hanya sebuah kebetulan atau tidak, tapi sepertinya memang mereka mempunyai kepintaran yang tidak sebanding dengan saya. Saya juga ingat bahwa dulu banyak mata pelajaran di sekolah diajar oleh guru yang sama. Seperti matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dll saya lahap dengan penyaji yang sama. Mungkin karena pelajaran anak SD tidak begitu sulit mangkanya gurunya juga tidak spesifikasikan satu-satu seperti di SMP atau di SMA.

Setelah pendidikan SD berakhir, akhirnya saya memutuskan untuk merantau jauh dari orang tua. Saya melanjutkan pendidikan di sebuah pesantren yang kira-kira jauhnya 2 jam dari rumah. Awalnya, saya merasa takut sendirian di tempat yang jauh namun lama-kelamaan saya bisa menjadi seorang anak yang mandiri.

Pada masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) prestasi yang saya dapatkan tidak sedatar sewaktu SD. Jika sewaktu SD mendapat peringkat 10 besar saja tak pernah saya cicipi, di SMP saya begitu terkejut mengetahui bahwa pada semester pertama saya bisa menduduki peringkat keempat. Bahkan pada semester kedua di kelas satu saya bisa menduduki peringkat pertama. Hal ini tentu membuat saya berpikir apa yang terjadi.

Setelah saya telaah, ternyata sewaktu di pesantren banyak mata pelajaran yang harus memakai sistem penghapalan. Seperti contohnya saja hadits, fiqh, al-quran hadist, atau hapalan ayat suci Al-quran. Yang anehnya dengan ditambahkannya mata pelajaran islami dalam pendidikan, tidak menjadi suatu kendala, malah membuat saya bisa meraih prestasi yang cukup bagus. 

Padahal jika dihitung bisa mencapai 25 mata pelajaran yang saya pelajari selama satu semester. Dari sanalah saya mengetahui bahwa saya mempunyai sedikit kelebihan dalam hal hapalan. Saya bisa dikategorikan memiliki daya ingat yang cukup bagus untuk pelajaran yang memang harus dituntut untuk menghapal.

Kemudian setelah tiga tahun duduk di bangku SMP saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di tempat yang berbeda. Namun memiliki kesamaan dengan tempat sebelumnya, yaitu sama-sama tinggal di asrama. Ada suatu hal yang membuat saya terperangah dikala dinyatakan lulus di sekolah unggul itu. Ternyata teman-teman saya yang dahulunya tak pernah absen menduduki 3 besar di SD, satu sekolah kembali dengan saya.

What a Fantastic Moment! Bagaimana bisa saya yang sewaktu SD sering tidak dianggap ada tiba-tiba saja ditakdirkan satu sekolah dengan para sang juara. Kala itu saya berpikir bahwa Tuhan memang sudah menakdirkan saya untuk sekolah disana. Diantara berbagai jawara dari satu provinsi berkumpul disana, saya cukup bisa mengimbangi mereka.

Walaupun kembali tidak begitu menonjol, saya bisa mendapatkan menikmati masa SMA dengan begitu bermanfaat. Bagaimana tidak, disana saya dikelilingi oleh orang-orang pintar yang memacu saya untuk selalu belajar dan terus belajar. Mungkin bisa dikatakan tidak ada hari tanpa memegang buku. Apalagi ditambah dengan tidak diperbolehkannya kami membawa barang-barang elektronik seperti Hp.

Setelah 3 tahun berhasil berjuang disana, akhirnya saya bisa menuntaskan wajib belajar selama 12 tahun. Jika ditanyakan apa ilmu yang telah kamu dapatkan selama itu? Saya mungkin akan bingung untuk menjawabnya. Karena dengan begitu banyak mata pelajaran bagaimana bisa saya mahir di suatu bidang. Saya tahu semuanya namun hanya dasar-dasar dari tiap-tiap pelajaran saja.

Jadi jika boleh berpendapat, saya ingin memberi masukan untuk pengelola pendidikan di negara ini :

1. Ilmu yang diajarkan mungkin bisa ditata ulang kembali. Maksud saya mungkin boleh-boleh saja menyuuguhkan pelajar dengan berbagai bidang pelajar semasa SD atau SMP. Namun di SMA seharusnya disortir kembali pelajaran yang menjadi minat dan bakat dari tiap-tiap pelajar. Sehingga sewaktu kuliah calon mahasiswa tidak ragu lagi mengambil kosentrasi di suatu bidang.

2. Ujian untuk menentukan segalanya tampaknya banyak disalahgunakan oleh para pelajar. Bagaimana tidak, ujian yang menjadi tolak ukur pelajar dijadikan ajang untuk memperebutkan kursi di bangku kuliah. Jadi pelajar akan didera rasa ketakutan ketika nilai ujian mereka tidak memuaskan.

3. Adanya pendidikan karakter yang serius. Bagi saya ini sangat penting melihat begitu banyaknya kejahatan yang telah dilakukan oleh para pelajar. Sekolah harusnya mampu menjadi tempat bagi siswa untuk memperbaiki sikap dan melatih sportivitas. Tidak hanya dituntut mampu dalam bidang akademis saja, namun karakter juga harus diperhatikan.

4. Terburu-buru dalam mengajar karena mengejar target yang ditetapkan kurikulum juga menjadi masalah bagi saya dulu ketika menjadi seorang pelajar. Seorang guru begitu cepat menjelaskan, bahkan satu bab dalam 2 jam harus dilahap demi mengejar target. Menurut saya ini sangat tidak efisien, seharusnya pendidikan di Indonesia jangan hanya berpatokan pada kurikulum saja namun juga harus menyeimbangkan dengan kemampuan pelajar.

5. Kebanyakan guru masih ada yang sangat meletakkan nilai diatas segala-galanya. Sehingga banyak pelajar yang menghalalkan berbagai cara demi meraih nilai yang diharapkan oleh guru. Selain itu pelajar juga belum aktif dalam memperoleh pelajaran, kebanyakan pelajar hanya pasif mendengarkan guru mengajar.

6. Sistem pendidikan jangan pernah mampu dibeli dengan uang. Banyak kejadian di luar sana yang bisa menyogok staf di sekolah demi menyelesaikan sebuah kasus atau untuk menyelamatkan anak mereka. Pemerintah seharusnya mampu bertindak tegas dalam berbagai hal yang berbau seperti itu.


Dibalik itu semua, yang terpenting adalah bagaimana mendidik karakter dari para pemuda yang akan melanjutkan kepemimpinan di negeri ini. Walaupun ia pintar namun jika tidak pernah disuguhi dengan bagaimana cara bertindak yang baik, bagaimana buruknya mencontek itu, maka tetap saja kita belum bisa menjadi bangsa baru yang mampu mengangkat negri ini.


26 April 2014

Aksi Mengejar Curit

Sabtu, April 26, 2014 6
Pagi ini gue bangun dalam keadaan suntuk, gak fit, gerah, pokoknya semua yang bikin badmood deh. Gimana gak suntuk coba kalo gue dibangunin sama ayam pemilik kosan yang gak bisa diam. Gue kesel banget pokoknya soalnya ini gak terjadi sekali aja, sering banget dikala gue pengen bangun lebih siang si ayam malah menggagalkan rencana gue. Arrrgggh, bete banget nget nget.

23 April 2014

Coolgardie safe, pengganti lemari pendingin sederhana

Rabu, April 23, 2014 2
Sumber gambar : disini
Semakin lama bumi kian menunjukkan gelagat tak baiknya. Pemanasan global terus menjadi masalah yang tak kunjung ditemukan solusinya. Setiap hari bumi semakin panas dan manusia seakan tak mau peduli dengan alam yang sudah semakin tua. Seperti yang sering kita dengar bahwa lapisan ozon di bumi semakin hari kian menipis.

19 April 2014

Terpendam Part #2

Sabtu, April 19, 2014 0
Hari kelabu itu akhirnya datang juga. Perpisahan yang dengan arogannya datang untuk memisahkanku dengannya. Aku menatap lekat kedua bola matanya. Kami hanya membisu. Saling menerjemahkan bahasa satu sama lain melalui tatapan mata, helaan napas, dan degupan jantung. Aku tak tau harus berkata apa, aku hanya menunggu Steven untuk mulai berbicara.

17 April 2014

Terpendam Part #1

Kamis, April 17, 2014 0
source : here.

Malam itu, tepatnya tanggal 15 April kamu kembali menghubungiku. Kamu memang tidak langsung menelponku, hanya mencoba mengirim pesan Blacberry Messenger (BBM) kepadaku. Setelah hampir setahun kita tak lagi saling berkomunikasi, malam itu kamu mencoba kembali merasuki celah-celah pikiranku. Otakku tak bisa dicegah untuk kembali mengingat semua tentangmu. Semua tentang kita.

Selama ini, selama kita tak saling bertemu aku terus berusaha untuk melupakanmu. Pernah suatu kali aku delcont kamu dari kontak bbmku. Kenapa? Agar aku bisa dengan leluasa menghilangkanmu di bayanganku. Namun tampaknya kamu tak mengerti, kamu mencoba re-inviteku kembali. Aku terima, agar tak ada prasangka buruk darimu.

13 April 2014

Mulailah Menghargai Karya Orang Lain!

Minggu, April 13, 2014 15

Hai semua, gimana kabarnya di hari minggu ini? Refreshing kemana nih? Atau di rumah aja? Jangan bete kalo weekend kali ini just stay at home. Banyak kegiatan bermanfaat yang bisa kamu lakukan walaupun hanya di rumah. Contohnya ya baca postingan ini. Percaya?

Langsung ke topik!


Pada kenal pastikan dengan istilah copas, alias copy-paste. Anak SD aja mungkin udah ngerti bagaimana cara meng-copy dan mem-paste. Klik kanan copy dan klik kanan paste. Atau lebih mudahnya dengan ctrl+c kemudian ctrl+v. Everybody knows that lah ya.

Memang tidak ada yang salah dengan aktivitas tersebut. Semua orang berhak  meng-copy apapun sesuka hatinya, asal ia mencantumkan sumber dari penulis aslinya. Misalnya ada tugas makalah dari dosen.

Kita boleh saja mencomot referensi dari internet yang dirasa perlu untuk melengkapi isi makalah. Tapi jangan sampai lupa mencantumkan sumber alamat webnya di daftar pustaka.

Begitu pula halnya di dalam dunia per-blogger-an. Setiap blogger tentu punya perjuangan tersendiri ketika berhasil menerbitkan suatu postingan. Apalagi jika postingan itu tentang tutorial yang disertai lengkap dengan screenshotnya. Bayangkan, perjuangan yang telah dilakukan si blogger untuk menghasilkan postingan yang bagus dan sangat membantu para pembaca. 

Dan itu dengan semena-mena dicopy oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan tidak mencantumkan sumber asli dari postingan tersebut. Siapa yang gak bakalan marah kalo hasil jerih payahnya diambil begitu saja dan diakui menjadi milik orang lain?

Dilansir dari blognya Andre, bagi siapapun kamu yang mengetahui adanya oknum yang  meng-copas apapun yang tidak pada tempatnya, bisa melaporkan oknum tersebut ke web DMCA Goole di alamat : http://www.google.com/dmca.html.

Hukum tentang cybercrime memang harus tegas bertindak. Aktivitas copas di Indonesia sudah merajalela. Jika tidak ada aturan, si oknum akan terus melakukan kejahatan ini. Aktivitas copas ini memang sering diremehkan oleh pengguna koneksi internet, padahal perbuatan copy-paste tanpa izin ini termasuk cikal bakal dari perbuatan mencuri. Jika diteruskan, sang oknum bisa menjadi koruptor besar di bidang cybercrime.

Jadi marilah kita memulai untuk belajar saling menghargai. Mari kita sama-sama menghargai hasil jerih payah orang lain. Setiap orang pasti mempunyai potensi sendiri untuk menciptakan suatu karya. Semua blogger tentu bisa menulis sesuatu yang bermanfaat tanpa harus menciplak karya orang lain.

Jika di dunia maya saja kita sudah sering mencuri hasil karya lain, bagaimana halnya di dunia nyata? Bisa jadi kita akan menjadi seorang penipu, pembohong atau pencuri kelas kakap karena kebiasaan yang dilakukan di dunia maya.

Maka mulailah dari sekarang kitablogger Indonesiamenjauhi dan menghindari aktivitas copas yang tidak bertanggung jawab. Belajarlah untuk menghasilkan karya sendiri. Yakinlah itu akan lebih membanggakan dibanding harus mengambil karya orang lain.

#SAYNO2COPAS!!!

Hidup Blogger Indonesia!!!
#SayNo2Copas!!!

###

Oya, sebelum gue mengakhiri postingan ini, gue pengen cerita dikit nih. :D

Jadi gini, blog gue ini kan udah mau masuk umur 3 tahun kan ya, dan like you look alamat blog gue masih make embel-embel 'blogspot' di belakangnya. Jujur, dari dulu gue kepengen banget punya domain sendiri. Pasti bangga banget rasanya kalo seandainya lo punya rumah dan itu milik sendiri.

Keinginan memiliki domain .com udah dari lama pengen gue wujudin. Tapi sampe sekarang belum juga terealisasikan karena gue gak ngerti cara belinya. Padahal gue pengen banget punya nama domain sendiri : pujaputri.com. #wish

Di suatu malam gue ngebaca postingan dari benakribo yang membahas tentang cara membuat domain dotcom. Di postingan tersebut, benakribo membahas dengan rinci tahap demi tahap dalam proses pembelian domain di qwords.com.

Dari sanalah asal pertama gue tau kalo ada tempat beli domain yang keren. Teruji dengan server yang jarang down, harga murah, dan merupakan tempat Web Hosting Indonesia terbaik yang pernah ada.

Sewaktu gue udah berniat untuk membeli domain di QWORDS, secara gak sengaja gue baca ada info lomba blog yang berhadiah domain gratis dari QWORDS, dengan gak mikir-mikir panjang, gue langsung ikutan. Apalagi temanya "Berantas Blogger Copas", wow banget untuk dibahas.

Semoga aja ada hasil dari postingan kali ini, setidaknya bisa menumbuhkan kesadaran bagi blogger yang ngebaca postingan ini. :) #SalamBlogger.


Lomba Blog by : andre.web.id

9 April 2014

Cerita Nyoblos Perdana

Rabu, April 09, 2014 6
Sumber : disini
Selamat sore wahai rakyat Indonesia yang demokratis!
Siapakah yang sudah mencoblos hari ini?
Sudahkan anda ikut berpartisipasi untuk menentukan nasib bangsa?

Atau,
Sudahkan anda mengupload foto jari kelingking yang berlumuran tinta ke media sosial?
Jika anda bertanya pada saya, tentu saya jawab : sudah donk, tapi gue gak ikut-ikutan upload jari kelingking loh. :D

Pesta demokrasi hari ini merupakan pengalaman pertama gue mengikutinya. Ya, karena tahun 2009 kemarin gue belum cukup umur untuk turut serta. Alhamdulillah, sekitar jam 12 tadi gue resmi menjadi bangsa Indonesia yang tidak tergolong ikut golongan putih alias golput.

Karena ini merupakan pengalaman pertama, gue mempunyai sedikit cerita tentang proses pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tadi. Kejadian yang belum pernah gue temui sebelumnya, dan itu membuat gue ingin bercerita disini.

Berawal dari munculnya rasa semangat yang menggebu untuk ikut mencoblos, yaitu terbukti dengan gue yang sudah bangun pada jam 7 pagi. Emang sih, gak ada hubungannya tapi tetep aja gue sangat bersemangat untuk kegiatan hari ini. Maklum pengalaman pertama. Alhasil jam 9 pagi, gue udah mandi dan rapi untuk segera berangkat menuju TPS.

Oiya, sebelumnya gue sempat khawatir gak dapet surat undangan mencoblos dari RT. Tapi kekhawatiran itu gak kejadian kok. Ternyata gue udah dapet surat cinta dari pak RT dari kemaren, dan itu yang dapet cuma gue dan sodara cowok gue.

Surat undangan nyoblos
Nah, awalnya gue bilang ke sodara cowok gue yang bernama Toro, untuk duluan aja milihnya, biar nanti gue gak linglung lagi buat nyari TPSnya dimana, lagian gue juga belum siap-siap. Trus ya tiba-tiba aja sekitar 10 menitan, Toro balik lagi ke rumah dan bilang "ternyata TPSnya deket kok, di gang depan pom bensin."katanya.

Kirain gue dia pulang sekalian udah langsung nyoblos disana, ternyata dia pulang cuma bilang itu doank abis itu balik lagi. Ampun banget deh. 

Trus gue nunggu sekitar sejaman di kamar, nunggu Toro maksudnya biar motornya bisa dipinjem. Gue nunggu biar motornya bisa dipinjem dan gue bisa dibonceng ama kakak cewek gue, ya maklumlah gue gak bisa bawa motor -_-

Setelah menunggu lama, akhirnya Toro pulang dan gue pergi. Disana ternyata gue harus mengantri dulu untuk mendapatkan nomor antrian. Kirain langsung-langsung aja. Awalnya kakak gue agak sedikit jengkel ketika belum mendapatkan nomor antrian. Pasalnya kita udah agak lama nunggu disana, malah yang dikasih itu yang baru dateng. Dengan sebel kakak gue langsung ngomel ama si mas yang kulitnya agak kecoklatan.

TPS 15!!!
Bapaknya pada sibuk-sibuk semua.
Si mas malah ngomel di belakang,"aduh gua gak ngerti nih, gimana ini," katanya.
Langsung aja deh si mas itu nyamperin kami dan langsung ngasih nomor antrian dengan muka bersalah. Kayaknya sih si mas denger dan liat ekspresi kakak gue yang ngedumel tadi.

Ngeliat antrian masih panjang, gue putuskan untuk pulang lagi. Kayaknya sih masih sejaman lagi buat nunggu. Sekalian mau tidur dulu, pikir gue.

Sekitar jam 12 gue beserta keluarga (emak, adek, kakak, dan sodara) kembali lagi ke TPS. Nyampenya disana nomor antrian gue udah lewat tapi untunglah bapaknya baek dan mempersilakan gue untuk langsung masuk. Di dalem kotak tempat mencoblos, gue langsung bingung menentukan pilihan. Ngeliat banyaknya kertas yang dikasih membuat gue langsung didera pusing yang luar biasa.

5 kertas suara yang harus dicoblos.
Gue langsung mikir,"Ini siapaaaaa? Gue harus milih siapa? Binguuuunggg," 

Kekalutan gue malah makin kalut ketika mendengar tangis bayi di sebelah yang ternyata di gendong oleh sang ibu. Dengan mata yang gak melirik secara langsung dapat gue pastikan si Ibu juga agak sedikit gak nyaman nyoblos karena si bayi nangis melulu.

Tiba-tiba di belakang gue udah ada seorang nenek yang nyeletuk, 
"Banyak ya nak pilihannya, ini milihnya kayak mana sih?"

Si nenek terus mengomel di belakang dan gue sama sekali gak menanggapinya, karena sedang konsen membaca kilat nama calon anggota parlemen yang ada di kertas suara. Mungkin karena ikut ngerasa risih mendengar tangis dari bayi yang ada di sebelah gue, si nenek malah langsung nyeletuk, "Nyoblos kok bawa anak sih buk, ganggu kan jadinya," kira-kita begitulah kalimat yang diucapkan si nenek.

Mendengar itu, si Ibu dari sang bayi kayaknya langsung naik pitam. Ia terlihat sekali sangat jengkel dengan ucapan sang nenek. Si ibu-ibu itu langsung bales, "Gak ada orang yang bisa dititipin. Kayak nenek gak pernah punya anak aja. Udah tua kok mulutnya gitu,"

Gue langsung ngerasa suasana di dalam kayaknya semakin panas, untunglah gue udah selesai mencoblos 5 kertas pilihan suara. Tapi ya, jujur gue gak tau itu yang gue pilih siapa. Kagal kenal, kagak ngerti, dan kagak tau. Alhasil gue liat aja yang fotonya rapi dan namanya panjang dengan gelar, langsung deh tak coblos.

Suasana di TPS 15 Ber. Raya, Kemiling
Karena dari rumah udah bertekad untuk memilih suatu partai, gue sih gak terlalu linglung untuk menentukan partai mana yang bakalan dicoblos. Cuma agak bingung waktu milih anggotanya itulah, kebanyakan sih, gak sempet baca ssatu-satu dan di belakang udah banyak yang ngantri. Yaudah gue pilih-pilih aja yang namanya diatas. Ckck.

Abis itu ya, abis gue milih seperti biasa gue nyelupin kelingking ke dalam tinta. Sembari menunggu emak, kakak, dan sodara gue yang milihnya make ktp, gue putuskan buat foto-foto suasana sekitar. Yap, mereka gak dapet undangan kayak gue, kasian sekali yah. wkwk. Mereka disuruh nunggu sampe yang undangan udah abis semua.

Nah, dalam proses menunggu itu gue melihat bapak-bapak ngedumel (lagi). Awalnya dia sudah hendak memberikan surat undangan kepada panitia, tapi malah disuruh duduk lagi. Kata panitia tunggu dulu panitia sedang istirahat sebentar nanti dikasih nomor antrian.

Secara tak langsung si bapak yang ngedumel di samping gue dan dia bilang, "Kenapa gak langsung aja yang dateng langsung disuruh milih. Kenapa harus pake nomor antrian sih, padahal disini udah sepi banget," katanya.

Gue cuma bisa diem aja, si bapak sih kayaknya kesel. Dia langsung menyingkir dan merokok. Mungkin emosi seseorang gampang terpancing karena faktor cuaca juga kali ya.

Setelah menunggu setengah jam, emak, kakak, dan sodara gue akhirnya bisa nyoblos juga. Walaupun beberapa kali sempat di php-in, tetep gak mengurangi semangat buat ikutan nyoblos donk ya. Alhamdulillah, kami telah menunaikan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Emak gue udah selesai nyoblos.
Walaupun banyak kejadian yang bikin kesal orang terjadi, tetep hasil suara kita sangat berpengaruh akan masa depan negara ini. Gue sih dari awal emang gak berniat untuk golput, karena bagi gue suara yang kita keluarkan sangat diperhitungkan.

Biar kayak anak alay :D
Semoga nanti hasilnya sesuai dengan harapan rakyat Indonesia. Aamin.

8 April 2014

#Review Novel : Tuhan Maha Romantis

Selasa, April 08, 2014 4

"Ketika ekspresi rindu adalah doa, tak ada cinta yang tak mulia"

Begitu membaca kata-kata di sampul depan buku ini, saya langsung terpikat ingin segera membacanya. Apalagi buku ini ditulis oleh idola sekaligus panutan saya dalam menulis. Novel Tuhan Maha Romantis ini merupakan buku kedua yang ditulis oleh kak Azhar. Sebelumnya ia telah menerbitkan buku Ja(t)uh, yaitu tentang kumpulan tulisan seperti prosa, puisi dsb yang dulunya ia tulis di blog. 

Bagi yang belum atau baru tau tentang kak Azhar, coba dicek aja blognya. Tulisannya asli bagus banget. Saya dulunya direkomodasiin sama seseorang buat baca blog azharologia.com. Dari sanalah saya langsung jatuh cinta dengan tulisannya kak Azhar. Hingga saya bela-belain minta duit buat ikut order THIS BOOK!

THIS BOOK IS REALLY AWESOME
Nah, pada postingan kali ini saya akan mencoba untuk me-review novel Tuhan Maha Romantis yang ditulis oleh Azhar Nurun Ala.

"Hadirmu memanggil kembali ingatan-ingatan lamaku tentangmu. Tentang rasa jatuh cinta luar biasa yang pernah—dan sejujurnya masih—membuncah di dalam dada."

Di awal bab, novel ini mengisahkan tentang pertemuan sepasang manusia yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu. Pertemuan ini terkesan membingungkan dan agak kaku karena keduanya sama-sama tidak tahu hendak mengatakan apa. Pada akhirnya apa yang ada di pikiran tak sesuai dengan apa yang dikeluarkan di mulut.

Disini, penulis benar-benar sangat piawai dalam membawa pembaca untuk ikut merasakan kebingungan yang terjadi. Sangat terasa hawa ketidakberdayaan mereka ketika dipertemukan di saat keadaan sudah berubah. Kak azhar menggunakan kata-kata sangat mudah dimengerti sehingga saya tidak kebingungan ketika membacanya.

Bab ini merupakan prolog yang selanjutnya akan dibahas pada bab menengah. Alur cerita yang dipakai oleh kak Azhar yaitu maju-mundur-maju. Pada bab selanjutnya diceritakan bagaimana titik balik dari kehidupan seorang Rijal yang berasal dari daerah kecil di provinsi Lampung bisa kuliah di Universitas Indonesia.

"Inikah rasanya menggenggam mimpi yang dulu kurasa terlalu tinggi bahkan untuk sekadar kusentuh tepinya saja? Inikah rasanya menunaikan sebuah janji pada diri sendiri sementara semua orang takut berjanji? Inikah rasanya membuat bangga orang tua?"

Begitulah kiranya perasaan bahagia dari Rijal ketika berhasil menembus jurusan Sastra UI. Mimpi yang sudah sedari dulu ia inginkan, akhirnya tercapai juga. Disini Rijal mempunyai orang tua yang luar biasa. Walaupun materi yang didapatnya tidak terlalu wah, namun ia begitu mendapat pelajaran berharga dari sosok ayah dan ibunya.

Sang ayah yang merupakan pensiunan kepala sekolah menjadi sosok tauladan bagi Rijal. Segala petuah yang disampaikan oleh beliau, ia simpan dengan baik. Ia paling senang ketika ayahnya memberikan cerita tentang hidup dan nilai-nilai islam dalam kehidupan.

Keluarganya merupakan keluarga yang sangat harmonis. Setiap hari selalu menyempatkan untuk sholat berjamaah bersama dan sang ayah akan memberikan petuah-petuahnya. Dari keluarga itulah akhirnya Rijal tumbuh menjadi anak dengan nilai agama dan mental yang kuat. Dengan gaya tulisan yang khas, kak azhar mampu menghidupkan suasana kental dari keluarga kecil seorang Rijal.

"Selalu ada yang berkesan dari setiap kali-pertama. Seperti hari ini: saat kali pertama aku menginjakkan kaki di kampus impian—juga saat pertama kali aku menatapmu."

Selanjutnya Rijal memasuki dunia baru dalam tahap hidupnya. Dimana ia harus berada jauh dari kedua orang tuanya. Kuliah di UI merupakan impian yang telah terwujud, dulu memang hanya sekadar mimpi dan sekarang ia nyata. Sewaktu pertama kali menginjakkan kaki di kampus impian, Rijal tak sengaja menatap seorang perempuan yang dari kejauhan saja sudah indah sekali.

Dari sanalah awal mula perjumpaan Rijal dengan perempuan yang ia sebut perempuan senja. Hidup memang tak bisa diterka. Karena ia tak mengenal kata kebetulan dalam hidupnya, Rijal memaknai pertemuan keduanya di stan ospek dengan perempuan itu adalah suatu takdir dan pertanda. Setelah terjadi percakapan pertama kali di antara keduanya hati Rijal resmi tertawan.

Kak Azhar begitu lihai melukiskan irama hati Rijal yang sangat bergejolak ketika bertemu dengan perempuan senja yang bernama laras. Saya menjadi sangat merasakan bagaimana dahsyatnya sebuah kekaguman yang muncul pada pandangan, gerakan, ataupun ucapan pertama.

"Malam ini ada sebuah rasa kagum yang membuncah dalam dada, gelora, dan bunga-bunga yang tak tergambarkan. Tapi aku masih terlalu takut untuk menyebutnya cinta."

Waktu terus berjalan, dan rasa kagum itu telah dengan ganasnya berubah menjadi rasa yang sangat kuat. Setelah beberapa kejadian yang dilewatkan Rijal bersama Laras, seiring dengan semakin banyaknya intensitas mereka untuk bertemu, tak dapat dielakkan bahwa rasa itu semakin menggebu, membuncah di dalam dada.

Setiap hari Rijal selalu terbayang akan pesona dan kepintaran dari seorang Laras. Ingatan tentang Laras tak pernah hilang dalam ingatannya. Hingga pada suatu hari ia merasa sangat perlu untuk berkonsultasi pada orang yang tepat untuk memberikan solusi kepadanya. Dan dari pertemuannya dengan ustadz yang juga mentornya, Rijal membuat keputusan untuk konsisten dengan tak lagi melanjutkan rasa itu. 

Ia akan setia menunggu hingga waktunya tiba, ia akan langsung memiliki sosok pujaan hatinya secara utuh melalui ikatan suci, pernikahan.

Disini kak Azhar menceritakan bagaimana kuatnya karakter dari seorang Rijal. Dengan dibubuhi kalimat yang menguras emosi, tulisan kak Azhar ini memang patut diberi 2 jempol atau barangkali lebih. Selang beberapa bab kak Azhar juga menulis kata-kata nan indah tentang betapa besarnya sayang seorang ayah kepada anaknya. 

Kata-kata yang mampu menghipnotis saya untuk mengeluarkan air mata. Menyentuh sekali, Kak. :')

"Kita apa adanya, dan bersepakat untuk membiarkan luka ini sembuh dengan sendirinyabersama waktu, dalam penantian yang lugu."

Keduanya masih memiliki rasa yang sama, namun Rijal telah membuat tekad yang kuat. Ia tak akan mendekati Laras lagi. Ia akan langsung melamarnya ketika Laras sudah diwisuda. Ketika momen itu datang, ketika Rijal sudah mantap ingin mempersunting Laras, sebuah kejadian besar terjadi. Hambatan itu muncul. Laras tiba-tiba hilang tanpa kabar. Disini, Rijal benar-benar putus asa.

Setelah lima tahun tak lagi ada kabar tentang Laras, Rijal memutuskan untuk menerima tawaran perjodohan yang dipintakan Ibunya. Walaupun hatinya masih tetap ada bersama Laras, ia tak mau mengecewakan sang ibunda. Pada akhirnya Rijal melamar seorang perempuan—yang sebenarnya sama sekali tak ia cintai.

Ketika dalam situasi itu, ketika lamaran itu sudah terjadi, dengan mengejutkan Laras kembali hadir dalam hidupnya. Bayangan-bayangan itu kembali berputar dalam ingatannya. Disanalah konflik yang sangat kuat terjadi. Pertarungan antara hati untuk mempertahankan Laras dan rasa tak ingin menyakiti Ibu dan perempuan yang sudah dilamarnya.

Dalam situasi hati Rijal yang tak menentu, kak Azhar lagi-lagi bermain dengan katanya yang piawai. Kak azhar mampu membuat saya kembali merasa dalam posisi dimana hati Rijal sedang kalutnya. Hingga terbesit oleh Rijal akan nasihat yang pernah diberikan almarhum ayahnya. 

Ia lupa bermusyawarah dengan Allah. 

Ia lupa bahwa Allah tak akan memberikan cobaan kepada umat-Nya, melebih dari kesanggupan kita yang memikulnya. Malam itu ia melaksanakan shalat istikharah. Ia mencoba ikhlas untuk melepaskan Laras dan menerima wanita yang dipilihkan Ibunya.

Namun, berkat keikhlasannya tersebut, kejadian yang tak terduga terjadi. Calon istri dan ibunya tiba-tiba merelakannya untuk mencari cinta sejatinya. Pada hari itu juga Rijal terbang ke New Zealand untuk mencari Laras. Ia menjadi percaya bahwa semua ini merupakan buah dari keikhlasan.

Kini jarak itu telah luruh, Rindu telah kita sulap jadi temu, Tuhan Maha Romantis, Ia tuliskan kisah fantastis, Menyatukan gambar kita dalam bingkai yang apa adanya.

Perjuangan Rijal telah berbuah manis. Rijal akhirnya menikah dengan perempuan yang sangat ia cintai. Cinta yang tak hanya sekadar cinta. Cinta karena Allah, cinta yang terpatri tulus di dalam hati. Rasa yang mampu membuat keinginannya menjadi kuat untuk menemui Laras ke luar negeri.

Tapi itulah cinta, ia memang kata kerja dan bukan kata benda. Maka ia akan terus bergerak tak pernah berhenti. Ia ditakdirkan menjadi kata yang begitu berkarakter, penuh daya dobrak tapi tetap saja sulit untuk didefinisikan.

Demi apapun, karya kak azhar ini keren banget. Bagi siapapun kalian yang belum pernah baca novel ini ayo segera order!!! Gak bakalan nyesel, percaya deh sama saya :)

Emosi kalian bakal diaduk-aduk, jiwa kalian bakal dibawa melayang. Memang luar biasa sekali magnet buku #TMR ini, gak sabar buat nunggu buku selanjutnya : ke(me)nangan cinta. 

Selalu mencintai karya-karyanya kak azhar
 Berharap suatu saat bisa menerbitkan karya seperti ini juga. Aamin.

3 April 2014

Finding Passion

Kamis, April 03, 2014 14
Source : here
Aku dilahirkan dengan begitu sempurna. Mempunyai anggota tubuh yang lengkap dan sehat serta memiliki orang tua yang berkecukupan. Dari kecil aku sudah terbiasa meminta dari orang tua yang terkadang membuatku sedikit menjadi anak yang manja. Ya, lingkungan sekitar membentuk pola hidup yang kujalani. Aku terbiasa dilayani hingga pada masanya aku merasa seperti tak punya kelebihan apa-apa.