14 Agustus 2013

Cerita Panjang di Wangon...

Helloowhaaaa sahabat tercintahku, My beloved diary!
Waaaah udah lama banget kayaknya gue gak ngisi blog ini. Rindu bangeeeet!
Jujur aje 2 minggu gak ngisi my blog ini serasa ada yang kurang dalam hidupku, seperti sayur tanpa garam, hidupku hambar tak berasa. #Ecieleeehh kata-kata mu #hahaha

Emangnya lo kemana aja sih puj? Kenapa udah lama gak nongol. Aku kehilanganmu tau(k). Kamu pergi 2 minggu serasa udah 2 tahun lamanya. Ah, lo mulai lebay! Okey, okey gue gak sabar menceritakan pengalaman luar biasa yang gue dapatkan seminggu kemarin. Tenang aja, sama siapa lagi kalo bukan sama lo diari, gue bakal cerita.

Tapi wait dulu... sebelum gue cerita... mumpung masih suasana lebaran gue mau minta maaf atas segala kesalahan yang pernah gue perbuat sama lo diari. Mungkin lo jenuh, lelah ataupun kesel kalo gue selalu curhat tentang keluhan, rasa ke-tidakbersyukuran gue ataupun kata-kata gaje yang gak enak buat lo. Gue tau gue belum banyak merasakan manis-pahitnya hidup ini. Gue masih butuh banyak banyak banyak pembelajaran. Gue janji deh untuk selanjutkan gue gak banyak ngeluh :)

Back To Laptop!
Mulai dari mana ya ceritanya? okey let's start!

Awalnya gak ada rencana mau mudik lebaran, tapi hari itu semua berubah.
Hari itu secara mendadak papi langsung dapat cuti setelah menempuh berbagai cara.
Malamnya langsung deh kita packing secara mendadak dan cepat, dan malam itu juga tepatnya selasa malam kita on the way Wangon, Jawa Tengah.
Menempuh jalur darat dan memakan waktu 20 jam untuk sampai ke tempat tujuan. 
Untungnya kita gak terjebak banyak macet karena orang pada mudik ke Sumatera nah kita nalah mudik ke Jawa. #heuheu

Kita pergi dengan mengendarai 2 mobil pribadi, soalnya emang gak muat kalo hanya satu mobil. Belum oleh-oleh untuk yang disana. Jadilah malam itu kita berangkat. 
Cepatnya aja, gue nyampe di Jakarta paginya. Padahal masih ngantuk, tapi karena ingin selalu melihat Jakarta dengan sekuat tenaga gue berusaha tetap bangun. 
Dengan berdecak kagum gue tak berkedip menatap gedung tinggi-tinggi itu.Entah mengapa gue selalu senang melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi itu.
Dalam pikiranku semoga suatu saat gue bisa kerja di salah satu gedung itu. Aamiin :)

Tiba di Wangon sekitar jam 5 sore, 7 Agustus 2013. Di Wangon tepatnya di rumah eyang di Kalipetung, kita langsung meluruskan badan. Karena 20 jam di atas mobil itu cukup membuat badan pegel sangat. Sejenak kami melepas pegal dan mencoba jalan-jalan sore seiring menunggu waktu berbuka puasa. Begitu tenang suasana kalo di desa ini, jauh lebih tenang dari di kota. Pukul 17.50 azan magrib berkumandang. Wah, kalo disini magribnya cepat sekali, malamnya juga cepat, paginya juga cepat. Malam itu gue gak ada makan nasi, makannya  mie ayam wow deh pokonya.

Takbir sudah mulai berkumandang, menandakan kalau besok hari nan fitri akan segera datang.
Sebulan sudah kita berpuasa, akan tiba hari kemenangan yang dijanjikan allah bagi orang-orang yang benar-benar menang melawan segala yang membatalkan di bulan puasa.

Pagi yang fitrah itu segera menghampiri. Eyang dengan kata-katanya yang khas membangunkan kami yang terlelap dengan suasana dingin yang menggerogoti tubuh ini.
"Wahai orang-orang yang berselimut, bangunlah!", eyang membangunkan seantero rumah pagi itu. Padahal masih jam 5 pagi. Dengan tersenyum karena himbauan eyang dan malas karena masih pagi  gue langsung bangun dan berwudhu'.

Brrr... dingin banget air disini. Setelah sholat gue teguhkan hati untuk mandi dengan keadaan air sedingin es. Untunglah eyang udah mendidihkan air panas. Tapi tetap aja, tubuh gue tetap menggigil. 
Setelah semua anggota keluarga selesai mandi, kami sekeluarga jalan menuju lapangan untuk menunaikan sholat idul fitri.

Hari pertama kami habiskan untuk berkeliling menyusuri rumah keluarga disekitar sana. Ada hal yang menarik yang gue lakukan. Yaitu sungkeman. Jujur baru pertama kali itu gue melakukan sungkeman sama keluarga, karena memang di minang tidak ada tradisi sungkeman. Gue dengan canggung melaksanakan tradisi tersebut. Alhamdulillah dengan senyum gue mencoba untuk sungkeman dengan eyang, mami, papi dan anggota keluarga yang lain. 
"Oh gini toh caranya, "ucapku dalam hati.

Setelah selesai salam-salaman dengan berkeliling perumahan, kami langsung menuju Cilacap untuk mengunjungi keluarga disana. Karena kebanyakan menggunakan bahasa jawa alhasil kami hanya banyak diam dan diluar untuk foto-foto.

Hari kedua lebaran kami langsung menuju ibukota kabupaten Banyumas yaitu Purwokerto. Tepat jam 11 siang kami meluncur dari wangon dan tiba di Purwokerto jam 3 sore. Kami langsung menuju tempat wisata Baturaden. Dan wow kami begitu takjub melihat keindahan alam disana. Tak mau kehilangan momen beharga kami langsung berfoto sana-sini. 
Tak terasa hari mulai gelap yang menandakan bahwa kami harus segera balik. Ah, begitu cepat. Padahal masih banyak tempat di kawasana ini yang belum sempat kami jelajahi.
Meninggalkan kota Purwokerto aku berharap dalam hati semoga suatu saat bisa kembali kesini dan ke Baturaden kembali.

Hari ketiga kami berencana ingin berenang, namun rencana itu gagal total. Hari itu menjadi hari terburuk dalam liburan ini. Ada masalah keluarga yang membuat gue gak enjoy banget. Jadilah hari itu kami banyak diam dan tak melakukan apa-apa. Super BAD DAY!

Akhirnya tibalah hari terakhir gue disini, kami langsung berpamitan dan kembali ke bandarlampung kembali. Sekian yaa, cerita dari gue udah capek nih nulis, bye bye.

*Berikut best momen yang terekam dengan foto-foto gue disana*
































 Sekian yaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)