18 Januari 2014

Amanah dan Cinta

"Bagaimana mungkin hujan yang turun tidak menyenangkan, jika aku selalu berdansa dibawahnya? Bagaimana mungkin langit di angkasa tidak indah, jika disana selalu ada awan biru menemaninya? dan Bagaimana mungkin kita bisa memegang sebuah amanah dengan baik, jika tidak ada cinta di dalamnya?"

Barangkali banyak yang berpikir apa hubungan antara sebuah amanah dan cinta. Apakah jika tak ada cinta amanah tak mungkin terlaksana? Ataukah mungkin seseorang akan melupakan sebuah amanah jika tak ada cinta yang bersarang di hatinya?

Banyak pertanyaan mendera ketika kita dihadapkan pada yang namanya cinta. Gimana sih arti cinta yang sebenarnya? Kebanyakan orang mengartikan cinta itu selalu kepada lawan jenis, padahal cinta itu maknanya sangatlah luas.

Cinta bisa kepada tuhan, manusia, hewan, tumbuhan, benda mati atau pada sebuah lembaga atau organisasi. Nah, pada postingan kali ini saya akan menitikberatkan cinta yang terakhir. Cinta kepada sebuah oraganisasi.

Jika berbicara tentang sebuah organisasi tentu tak lepas dengan arti sebuah amanah. Jujur, saya memang sosok orang yang bisa dikatakan tak pernah merasakan bagaimana rasanya sebuah oraganisasi. Semenjak SMP hingga SMA, saya selalu tak berminat mengikuti satu organisasipun. Namun, berbeda ketika saya kuliah kini, walaupun ya, cuma satu organisasi yang saya ikuti tapi saya merasa total.

Total maksudnya? Ya, menurut saya organisasi satu-satunya yang saya ikuti sejauh ini memang sesuai dengan minat dan keinginan hati nurani saya. Saya berharap akan total di organisasi ini, mendalami dengan sepenuh hati dan tentunya dengan sepenuh cinta.

Memang mungkin pengalaman saya dalam sebuah organisasi bisa dikatakan kurang atau minus, namun dalam hati saya akan berusaha memberikan kontribusi yang terbaik. 

Dan kini saya telah diamanahkan menjadi salah satu sosok yang penting disini, di organisasi ini, di rumah kedua saya ini. Hmm, bukan karena sebelumnya tidak penting, namun karena amanah yang kini saya pikul lebih berat maka cinta itu memang harus semakin besar.

Bagaimana mungkin kita mampu memegang dan melaksanakan sebuah amanah jika kita sendiri tak cinta mencintai amanah itu sendiri? Mulailah dari hal terkecil dahulu ketika akan melaksanakan amanah yang diberikan, yaitu bisa mencinta. Kelak jika hati ini telah mencinta akan mudah bagimu untuk bisa mempertanggungjawabkan amanah itu dengan hati lega dan tentunya nyaman.

*ditulis dalam rangka reshuffle jabatan pengurus di UKMF Natural (Abir Ruslan menjadi Redaktur Pelaksana) 18 januari 2014 at GFB.

1 komentar:

  1. kalo berbicara tentang cinta, mungkin sampe berjuta2 lembar kertas pun dijelaskan gak akan pernah ada habis2nya..
    tp inti dari cinta yg sebenarnya itu berasal dari hati bukan dari pandangan mata yg kemudian turun ke hati, itu salah. cinta yg sejati itu akan muncul dari hati, gak peduli dgn segala macam bentuk fisik, wajah, ataupun materi.

    itu menurutku... ^_^

    BalasHapus

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)