6 Mei 2015

Aku dengan Ketidaktahuanku

Cinta. Dari dulu hingga sekarang kayaknya masih sama. Masih tidak mengerti apa sesungguhnya makna dari kata berjuta ekspresi itu. Orang bisa seketika tertawa, bahagia, gembira atau bahkan kecewa, sedih hingga bunuh diri hanya karena masalah  cinta. Bisa dibayangkan seberapa besar kekuatan cinta?

Cinta. Beragam macamnya. Kepada makhluk hidup ataupun mati. Kepada binatang, tumbuhan ataupun manusia. Kepada keluarga, teman, sahabat ataupun lawan jenis. Ketika rasa cinta menyatu, gejolak tak ingin dipisah semakin bergelora. Apa ini semacam efek sebab akibat?

Aku dengan keterbatasanku mengenai cinta sungguh tidak tahu apa-apa. Hanya menyaksikan, mendengar dan merasakan sensasi orang-orang bercerita cinta. Mata bersinar, suara bersemangat, napsu menaik atau mood membaik hanya karena akibat gelombang cinta. Bahkan akupun seakan ikut merasakannya.

Aku dengan ketidaktahuanku tentang cinta hanya bisa menerka. Apa Tuhan sudah menakdirkan semua manusia tanpa terkecuali menikmati keluarbiasaan cinta? Apa ada orang di luar sana yang tidak pernah merasakannya? Mungkin ada. Orang yang miskin cinta akan memberontak tak terima, mengeluh bahkan berteriak pada ketidakadilan. Mengapa orang lain diberi sedangkan ia mencicipipun tidak?

Aku dengan kepolosanku tentang cinta hanya bisa berharap. Kelak ketika keterbatasan, ketidaktahuan, dan kepolosan pergi dan berubah menjadi kemengertian yang pasti. Aku akan mengingat hari dimana ketidaktahuan itu menjadi penolong di kala orang-orang berteriak pada cinta. Kini menjadi pendengar sejati, kelak aku menjadi pihak yang didengarkan semua keluhannya. Semua tentang masa lalu, masa depan dan tentu tentang hidupku.

1 komentar:

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)