13 Desember 2018

Keresahan di Penghujung Tahun

Kalimat penenang di pagi hari yang saya dengar,

"Gausah khawatir dan cemas perihal jodoh, kalau sudah waktunya pasti akan dimudahkan".

Ya, pagi ini kalimat tersebut saya dengar dari sosok wanita yang melahirkan saya di muka bumi ini. Mungkin karena ikatan lahir dan batin sudah ada sejak di dalam rahim, itu sebabnya beliau tak perlu bertanya tentang keresahan yang saya rasakan. Beliau langsung mengetahui dengan menatap mata saja. Entahlah, terkadang saya hanya perlu dihibur dengan kata-kata "everything is gonna be okay".

Sebenarnya bisa dibilang saya tidak terlalu diambil pusing jika ditanya perihal jodoh. Dari dulu saya tipikal orang yang susah untuk menyukai orang lain terutama lawan jenis. Entah karena saya terlalu pilih-pilih atau hati saya sudah terlalu takut untuk dimasuki orang lain. Hanya sedikit mereka yang dapat meluluhkan hati yang sekeras batu ini. Tapi percayalah dari luar memang terlihat seperti batu, tapi jika ditelusuri ke dalam batu itu sangat lembek dan seringkali terpecah-belah.

Ketika seseorang berhasil membuka cangkang batu ini, saya akan serta merta melakukan apapun untuk dapat terus bersama orang itu. Kesetiaan sudah jangan ditanya lagi, saya akan berusaha untuk memberikan apapun untuk mereka yang sudah berhasil memporakporandakan benteng yang selama ini saya bangun.

Namun kenyataan ternyata tidak selalu berpihak. Ketika dia yang selama ini menjadi bayangan muncul, harapan untuk terus bersamanya tidak terlihat. Dia sudah lebih dulu berada di kapal orang lain. Dan apa boleh buat, batu ini akan mengeras kembali sampai datang orang yang berani untuk memecahkannya.

Sejauh ini jika ditanya soal pendamping, saya selalu tersenyum dan berkata, "santai aja.. dia pasti akan datang". Tapi entah kenapa di penghujung tahun kekhawatiran yang tak pernah saya rasakan mendadak muncul ke permukaan. Saya khawatir tidak akan ada yang mampu memasuki kerasnya benteng yang selama ini saya buat. Benteng yang dari awal sudah ada karena lingkungan membuatnya ada. Benteng yang secara perlahan menguat dan membesar seiring beragamnya mimpi buruk yang terus hadir. Benteng yang sebenarnya saya tidak ingin dia ada.

Entahlah, mungkin itu keresahan yang saya rasakan di penghujung tahun.
Takut tidak ada yang berhasil menghancurkannya. 
Takut tidak ada yang berhasil memasukinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)