14 Mei 2014

#Review Film : Marmut Merah Jambu


Hayooo siapa disini yang mengidolakan seorang Raditya Dika? Di tahun 2014 ini sudah dapat dipastikan seluruh anak muda Indonesia tahu siapa itu seorang Raditya Dika [yang gaul tentunya]. Yaps, seorang komedian Indonesia dengan follower twitter mencapai 6 juta ini kembali membuat sebuah film bergenre komedi. Jujur gue kagum, dalam satu tahun [2013] Raditya Dika bisa membuat 3 film. Double WOW!

Tahun ini, ia mampu menunjukkan konsistensinya sebagai penulis, aktor, sekaligus sutradara. Triple WOW! Applause buat lo bang dik!!! Sama seperti film-film sebelumnya, film kali ini juga bertajuk komedi. Film-filmnya : Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Cinta dalam Kardus, Manusia Setengah Salmon dan sekarang Marmut Merah Jambu. Semuanya berasal dari buku yang ditulisnya. Kabarnya akhir tahun nanti juga ada film Malam Minggu Miko Movie. Really appreciate it. 

Again, really good job Radit!


Semua film dari Raditya Dika selalu mengandung unsur cinta dengan membubuhkan bumbu komedi termasuk dalam film Marmut Merah Jambu (MMJ). Dengan gaya editing yang khas yaitu selalu ada kilas balik dari beberapa scene membuat film ini menjadi lebih teratur. Dalam film #MMJ ini, Raditya Dika bisa dikategorikan sukses sebagai sutradara baru. Walaupun menurut saya masih ada beberapa kekurangan yang sedikit terlihat.

Sebenarnya film ini hanya menceritakan sedikit jalan cerita saja. Namun agak dipanjangkan dengan menambahkan berbagai scene pendukung yang mengandung unsur komedi. Berawal dari cerita tentang Raditya Dika yang mendatangi kediaman dari seorang cewek [Ina] yang dulu pernah ditaksirnya. Ia hendak menceritakan kepada ayahnya Ina bagaimana kisahnya sewaktu SMA dulu.

Disana Raditya Dika menceritakan bagaimana perjalanan cintanya selama SMA. Dengan menggunakan mode cerita flashback, film ini terus mengalir dengan latar Dika yang sedang bercerita dan bagaimana kisahnya sewaktu SMA. 


Dulu, dia mempunyai seorang teman yang bernama Bertus [Kulit rada hitam(keturunan Papua)]. Bertus ini ingin sekali menjadi terkenal di sekolahan. Ia memikirkan bagaimana caranya sampai tercetuslah ide untuk membuat suatu ekskul kelompokdetektif.  Kemudian Dika dan Bertus memulai aksinya menjadi sekolompok agen detektif dengan memecahkan berbagai kasus (yang kayaknya sepele), seperti hilangnya bola basket guru olahraga, misteri surat kaleng hingga ancaman untuk kepala sekolah.

Namun Dika dan Bertus tidak hanya berdua saja. Cindy, seorang siswa lain tertarik untuk mengikuti mereka. Karena kecerdasan yang dimilikinya maka resmilah Cindy menjadi anggota detektif yang didirikan dua siswa cupu ini.

Cerita terus mengalir dengan berbagai scene pendukung yang menggundang gelak tawa. Seperti sewaktu adegannya seorang blogger favoritku, Bena Kribo, juga Andovial Da Lopez, Ge Pamungkas hingga Mas Anca. 

Selain itu film ini juga menghadirkan tokoh Michael yang merupakan sosok cowok wangi bintang sekolahan yang dipuja cewek-cewek hingga Dika dan Bertus. Selain itu juga ada beberapa detik adegan artis terkenal seperti Adipati Dolken, Chris Laurent, Fandy Christian, Feby Febiola, dll.

Selama menjadi agen detektif sekolahan, ternyata Dika menyukai cewek yang bernama Ina. Tapi Ina justru menyukai Michael. Hingga munculnya konflik di antara anggota kelompok detektif. Dika malah memanfaatkan kasus ancaman yang diduga ditulis untuk kepala sekolah sebagai tempat untuk menuduh Michael. Padahal sudah jelas tidak ada bukti yang mengarahnya kepadanya.

Hingga pada akhirnya Cindy mengetahui itu semua. Cindy dan Bertus memusuhi Dika yang ternyata memanfaatkan grup detektif untuk menjebak Michael karena rasa cemburu Ina menyukainya. Bertus mengganggap kalau Dika egois hanya mementingkan diri sendiri.

Cindy yang diam-diam menyukai Dika juga sangat benci dengan sikap Dika yang menuduh bahwa Michael-lah pelakunya. Mereka bermusuhan dalam waktu beberapa lama. Hingga ayah Dika mempersatukan mereka kembali. Dika juga menyanyikan sebuah lagu untuk Cindy sebagai tanda permintaan maaf.

Mungkin disinilah menurut gue ada suatu kelemahan di film ini. Jarak antara marahan dan baikan terlalu cepat sehingga terkesan menggada-ada [marahnya tidak serius]. Padahal scene marahannya sungguh serius, tapi begitu mudah untuk baikannya [kurang logis sih menurut gue].

Kemudian setelah mereka baikan, Cindy memberikan masukan kepada Dika bahwa ia harus terus terang kepada Ina tentang perasaannya. Di malam ulang tahunnya Ina, Dika mengatakan perasaannya dan juga memberikan dukungan terhadap hubungan Ina dengan Michael. Baginya, ia bahagia melihat orang ia cintai juga bahagia.

Setelah flashback habis, Raditya Dika [dewasa] pamit pulang dari rumahnya Ina dan ia teringat akan sesuatu. Yaitu tentang kasus ancaman kepada kepala sekolah yang ditulis di dinding dulu belum terpecahkan. Tiba-tiba ia ingat sapu tangan yang pernah diberikan Cindy. Ada gambar disana yang mirip dengan gambar di dinding itu. Hingga akhirnya ia tahu bahwa itu bukan ancaman kepala sekolah tapi kata-kata yang ditulis Cindy untuknya. Semacam sandi cinta.

Dika baru menyadari saat itu bahwa dulu Cindy mencintainya dalam diam. Dika kemudian dipertemukan dengan teman-teman SMA-nya di pernikahan Ina dengan seorang lelaki yang ternyata bukanlah Michael. Sesuatuy ang mengejutkan terlihat bahwa ternyata Michael disana bekerja sebagai waiters.

Disana Dika bertemu dengan Cindydengan rasa canggung tentunya. Dika menyadari bahwa dulu ia sangat bodoh melupakan saja seseorang yang sangat mencintainya. Mereka menatap dalam kata-kata yang tak mampu terucap. Hingga Cindy berkata :

"Cinta itu kayak marmut lucu warna merah jambu yang berbaring di sebuah roda. Seolah berjalan jauh tapi tidak kemana-mana. Dan itu melelahkan, Dik" - (Cindy)

 

So swiiiiittt bangeeeeeet! Ceritanya ringan dan cocok banget ditonton bagi kalangan anak muda apalagi anak SMA. Gue malah nonton ama orang tua coba, HAHAHA. Ketawa ala anak muda juga mereka. :D Hayooo yang belum nonton, sok atuh ditonton! Dijamin bakal ngakak deh apalagi di adegan bang bena, lawak banget!^^

5 komentar:

  1. gue penggemar radit, dan udah nonton di hari pertama tayang :D tepuk tangan nya mana? hahaha..

    paling suka soundtracknya loh hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Prok prok prok :D
      Tp sayangnya soundtracknya cuma di akhir film aja sih ya

      Hapus
  2. Jadi pengen cepet-cepet nonton..
    Btw, mampir ke http://imamabil.wordpress.com yah!

    BalasHapus
  3. Keren review nya!

    Liat review ku juga yaa

    http://www.iqbalfauzan.com/2014/05/review-film-marmut-merah-jambu.html

    BalasHapus

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)