Jangan hanya menjadi pemimpi

Setiap hari waktu berjalan setiap hari itu pula gue merasa bahwa ada yang salah di dalam diri ini. Gue merasa semakin jauh dengan segala impian yang sudah gue rakit sejak dulu. Gue menjadi manusia yang super tidak bermanfaat (setidaknya menurut gue pribadi). 

Entah dari mana gue harus intropeksi, gue pun bingung. Semua berlalu begitu cepat, semua tumbuh secepat kilat, namun gue masih tetap di tempat. Sepertinya tak bergerak. Kaku, tak tau harus memulai apa. Juga tak ada yang menuntun harus pergi kemana.

Setiap hari gue selalu berpikir, "Sebenarnya apa yang gue inginkan dalam hidup ini, apa yang ingin gue raih, bagaimana cara meraihnya, bagaimana cara memulainya?"

Mungkin karena terlalu seringnya gue berpikir, juga karena terlalu seringnya gue bermimpi dan mengukirnya, gue menjadi lupa bagaimana cara memulainya. Gue mempunyai segudang impian yang bisa dikatakan mencapai tingginya langit. Segudang impian dengan usaha yang bongkok tampaknya itulah yang gue sadari saat ini.

Gue sangat jago dalam membuat mimpi, bisa dibilang dari kecil gue sudah senang untuk menghayal menjadi sesuatu yang gue inginkan. Entah itu mustahil atau tidaknya gue tak memikirkannya. Hingga kebiasaan itu terbawa hingga dewasa ini. Gue terus bermimipi dan mengharapkan sesuatu tanpa ada usaha yang sungguh-sunguh di dalamnya.

Hal itulah yang gue sesali sekarang. Kadang gue berpikir bagaimana mungkin gue bisa meraih mimpi itu jika gue sendiripun gak tau bagaimana cara untuk menggapainya. Gue sama sekali tak punya tempat untuk bertanya karena memang tak ada orang yang bisa membantu.

Because it is my life, no one can help me except me. 

Sekarang saatnya gue untuk kembali me-reset semua hal yang telah berjalan. Semua mimpi yang tampaknya mustahil akan gue imbangi dengan usaha-yang semoga saja bukan hanya kata-yang sungguh-sungguh. Gue akan fokus untuk meraih tiap mimpi dengan mulai untuk mencuri start dari sekarang.

Selamat bulan baru ~ Selamat hari pendidikan nasional :)