19 April 2016

Logika Perempuan Di Dunia Pemrograman

Ingin mendapatkan tool dan tutorial pemrograman gratis? Kunjungi Intel Developer Zone http://sh.teknojurnal.com/witidz !

Dulu, tak pernah terlintas sedikitpun di benakku saat kuliah nanti akan berkecimpung di dunia pemrograman komputer.

Saat masih berseragam putih abu-abu aku sempat bertanya pada guru komputer di sekolah apakah perbedaan antara jurusan IT seperti Sistem Informasi, Teknik Informatika, Ilmu Komputer, ataupun Sistem Komputer. Beliau menjawab bahwa secara garis besar jurusan Teknik Komputer dan Sistem Komputer banyak berurusan dengan perangkat keras komputer (hardware). Sedangkan Sistem Informasi dan Ilmu Komputer lebih sering berurusan dengan perangkat lunak komputer (software).

Pada saat itu aku hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasan guru, padahal sebenarnya aku belum terlalu mengerti. 

Di saat banyak dari teman-temanku berimpian untuk kuliah di bidang kesehatan seperti kedokteran ataupun farmasi, diam-diam aku mempunyai keinginan untuk kuliah di bidang IT (Information System). Entahlah, pada saat itu aku sama sekali tidak tahu apa yang sesungguhnya yang dipelajari mahasiswa di bidang komputer. Aku belum tahu apapun tentang bahasa pemrograman seperti php, c, html, java, phyton dan teman-temannya. Tiga hal yang aku tahu tentang komputer hanya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan internet. 

Ya, bisa dibilang aku menjadi begitu tertarik untuk mendalami dunia komputer karena hal terakhir yaitu internet. Pada tahun itu internet belum se-berkembang seperti sekarang. Aku sangat penasaran dengan segala sesuatu yang ada di dunia internet. Konyol memang. Pada saat itu aku belum paham bahwa dunia IT sangatlah luas dan besar. Bahwa menjadi mahasiswa IT tidak semudah mengedit sebuah dokumen di Microsoft Word. Tidak pula semudah membuat akun email di internet. Tapi jauh dari apa yang pernah aku bayangkan sebelumnya.

Ketertarikanku pada dunia IT juga didorong pada prospek kerja yang bisa dibilang menjanjikan. Aku memiliki impian untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki gedung bertingkat. Pada saat itu yang ada di otakku, setiap perusahaan pasti membutuhkan orang-orang yang paham akan komputer. Dunia IT pasti menjadi hal penunjang bagi sebuah perusahaan untuk terus berkembang. Dalam hal ini aku berpikir jika nantinya aku kuliah di bidang komputer, kemungkinan untuk bekerja di perusahaan besar akan semakin tinggi. Karena toh, setiap perusahaan pasti membutuhkan seorang ahli IT. Pikirku.

http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02614/pc_2614442b.jpg 

Dan.. Boom! Di dunia inilah aku berada sekarang. Seorang mahasiswi Jurusan IT lebih tepatnya Ilmu Komputer yang saat ini sudah memasuki tahun keempat alias tahun terakhir. Jujur, pada awal semester aku sempat shock berat menghadapi berbagai mata kuliah yang berbau pemrograman. Kekuranganku dalam menganalisis dan menggunakan logika membuatku kewalahan dalam mengikuti pelajaran pemrograman. Bisa dibilang hampir 70 persen mata kuliah di jurusan Ilmu Komputer berurusan dengan yang namanya bahasa pemrograman. Mahasiswa Ilmu Komputer dituntut harus mengetahui ilmu dasar dari setiap bahasa pemrograman yang ada. Bisa ditebak kayak gimana stresnya aku pada waktu itu. Aku sempat menuliskan kegalauanku tentang pemrograman disini.

Emang segimana menyeramkan sih pemrograman itu?

Bagi kamu yang bukan mahasiswa IT mungkin tidak begitu paham bagaimana rasanya bergelut di dunia pemrograman. Bagaimana susahnya ngoding itu. Bagaimana sebegitu putus asanya kamu saat otak buntu akan logika algoritma saat diterjemahkan ke dalam sebuah bahasa komputer. Rasanya ituuu... seperti... tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain meminta pertolongan kepada teman yang lebih encer otaknya (karena otak yang aku punya beku kalo berurusan dengan logika).

Aku gak sebegitu paham tentang psikologi manusia. Tapi menurut penglihatanku selama ini, terutama di kelas, sepertinya laki-laki memang lebih mudah dan cepat dalam menyerap hal-hal yang berbau logika dibandingkan perempuan. Tapi sebenarnya banyak juga sih teman-teman perempuan di kelasku yang pintar dalam pemrograman. Mungkin, otak laki-laki lebih cepat paham kali ya kalau disuruh menggunakan logika, sedangkan perempuan butuh waktu yang sedikit lama untuk memahaminya.

Pernah suatu hari seorang dosen di kelasku memberikan kalimat seperti ini. Kalau kalian tidak suka matematika dan tidak pintar logika percuma saja berada di jurusan ini, karena di dunia IT dua hal tersebut sangat dibutuhkan. Setelah mendengar kata-kata dari sang dosen aku sempat berpikir, dulu aku tidak pernah tahu jika kuliah di bidang komputer, urusan logika adalah nomor satu.

Seandainya saja aku tau dari awal.. Ah! Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Tidak ada waktu untuk menyesal. Sekarang adalah saatnya bagaimana membuat bubur tersebut mempunyai rasa dan enak dimakan. Bagaimana caranya menikmati proses dan kamu bisa menuai hasilnya kelak tergantung dengan usaha pada saat proses berlangsung.

Sekarang udah empat tahun aku berada di dunia ini, dunia yang penuh dengan bahasa planet yang sulit dimengerti. Perlu otak yang ekstra untuk memahami sebuah bahasa program seperti php, java, c, html, dan lain-lain. Dengan keterbatasan yang yang dimiliki, aku bertekad harus berhasil dengan usaha yang gigih untuk melewati ini semua. Sedikit demi sedikit aku cukup mengerti bagaimana membuat sebuah program android, mengolah database dalam bahasa php ataupun java, ataupun membuat sistem informasi penjadwalan. Yaa, walaupun gak sebegitu expert dan masih membutuhkan bantuan internet dan orang lain. Lumayan untuk bekal menyandang gelar S.Kom nanti :D

Yang pasti aku sudah ditakdirkan untuk berada disini, di dunia ini. Walaupun pada awalnya aku sempat tidak terima, lambat laun aku akhirnya memahami. Bahwa masa depanku bisa saja berbeda jika tidak berkecimpung di dunia IT. Menurutku, jika sudah terlanjur membasahkan tubuh kenapa tidak sekalian nyebur dan menikmati setiap proses untuk melihat keindahan di bawahnya?

Saat ini aku tengah mengerjakan penelitian tentang sistem android untuk skripsi. Aku sedang berusaha keras di tengah keterbatasan otakku dalam mencerna logika dalam pemrograman, aku akan terus belajar dan memahaminya. Walaupun banyak hambatan dan ketidakpahaman akan ini dan itu aku akan berusaha untuk mendapatkan solusinya. Seperti bertanya pada teman ataupun internet. Siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkannya. Dont give up, right?

https://tctechcrunch2011.files.wordpress.com/2010/08/women.jpg

Walaupun status kita sebagai perempuan dengan segala keterbatasan, gak seketika menjadikan kita lemah dan menyerah. Walaupun laki-laki lebih mendominasi dunia IT dan teknologi, perempuan juga bisa kok bertahan bahkan banyak dari perempuan yang bisa sukses di bidang IT. Sebut saja Carol Bartz yang merupakan Chief Excutive Officer (CEO) Yahoo!, Tina Brown sebagai pendiri Dailyforest, Sara Haider yang bekerja sebagai Staff Software Engineer (Android) di Periscope.tv dan masih banyak lainnya.

Jadi tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak bisa sukses di bidang IT. Kita dapat menjadikan kelemahan yang ada menjadi kelebihan bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Asal ada kemauan dan tekad kerja keras semuanya bisa saja terjadi. Make imposible thing become posible! Ya, perempuan juga harus bisa!
  
http://sh.teknojurnal.com/witrs
(*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Perempuan Di Dunia Teknologi Informasi oleh TeknoJurnal)

6 komentar:

  1. Waw! Baru sekali ini aku baca tulisannya blogger cewek yg kuliah di prodi ilmu komputer dan curhat tentang sulitnya ngoding, hahaha. :D

    Semangat! Semangat!

    Aku sendiri dari matematika, tapi sampai sekarang juga sudah terlanjur basah sama koding akhirnya ya nyebur sekalian deh. BTW, di dunia kerja juga sulit banget nyari programmer cewek. Apa karena memang karena cewek itu sulit ngoding ya? Padahal cewek kan jagonya ngode. #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh duh. Andai saja ngoding itu semudah ngode? Mungkin tidak akan ada lagi kegalauan di dunia ini.. #EH

      Hapus
  2. Supervisor Sistem Informasi ditempatku kerja seorang Ibu yg tangguh, dua mantan programmer dikantorku juga seorang Ibu :-) Jadi keren sih. Hehe

    Aku juga punya tulisan soal kisah cinta mahasiswa IT, bisa ubek2 diblogku :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Fakhruddin. Salam kenal. Makasih kunjungannya, Re-blogwalking segera :)

      Hapus
  3. Kupikir banyak programmer perempuan. Maksudku mereka yang berpengalaman dalam pemrograman, tapi kemudian dalam karirnya mulai bergeser ke posisi-posisi strategis non-pemrograman. Tapi runtun cara berpikir seorang programmer tetap terbawa juga. Jadi kupikir tetep layak disebut sebagai programmer, meski tentu saja bukan lagi program komputer.

    Katakanlah Program KB dan Program Pokok PKK, keduanya lahir dari perempuan. *lho*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak sering mikir aja wanita cepat tua, gimana kalo mikir terus dan ngoding terus, bisa keriput dalam sekejap kali ya haha

      Hapus

Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)