Di tengah rasa penasaranku tak sengaja
aku bertemu dengan farhan, teman dekatnya timmy. Aku
menceritakan perihal kejadian yang terjadi di perpustakaan tadi.
“Hey farhan,
sini dulu deh. Aku mau nanya sesuatu nih, ” panggilku seraya mendekati farhan..
“Ada apa din?”tanya
farhan.
“Itu, mengenai
timmy. Kamu tau gak tentang gelang ini? ”tanya ku sambil memperlihatkan gelang
pink yang diberikan timmy.
Farhan hanya mengamati
gelang itu dan lama terdiam.
“Oh ini,
emangnya kenapa?”
“Kamu tau gak
apa maksud timmy ngasih aku gelang ini? padahal aku gak minta apa-apa loh waktu
dia pergi lomba kemarin.
“Hemm, gimana
yaa. Yang penting timmy punya maksud tersendiri kok. Suatu saat kamu akan tahu
semuanya. Tapi aku gak bisa kasih tau itu sekarang. Biarlah kamu mengetahuinya
langsung dari timmy bukan dari aku.”ujarnya sambil nyelonong pergi.
Setelah kejadian
itu, aku selalu memikirkan sosok timmy. Apalagi setelah mendengar tuturan farhan. Hatiku
terus bergejolak. Sebenarnya apa yang terjadi. Apakah dia menyukaiku? Ah
rasanya tak mungkin. Kami sudah hampir 3 tahun sekelas dan dia bersikap biasa
saja kepadaku. Kami sering bercanda ataupun tertawa bersama layaknya seorang
saudara.
Tapi setelah apa
yang telah ia perbuat kemarin membuat ku kembali berfikir. Tak seperti biasanya
timmy bersikap demikian. Timmy sang ketua kelas yang terkenal dengan sikap
wibawa dan bijaksana nya rasanya aneh jika tak mempunyai maksud memberikanku 2
buah gelang itu. Apa dia mempunyai rasa kepadaku? Mengenai diriki, Akupun tak
tau apa yang kini kurasa. Apakah aku menyukainya? Kedekatan dari 2 tahun lalu
tak pernah kuartikan sebagai kedekatan yang lebih dari seorang teman. Tapi
sungguh hal ini membuat pikiranku kacau dan aku berniat mencurahkan isi hatiku
pada sahabatku, Alya.
Sore itu
sepulang nya sekolah aku langsung menghubungi alya, teman dekatku. Aku sudah
dekat dengan Alya dari kelas 1 SMA. alya pun pernah menjadi teman sekelas aku
dan timmy. Jadi aku rasa dia bakalan shock
mendengarkan apa yang kualami.
“ Kenapa din ? Lo mau curhat ape?”tanya alya
ketika sampai di rumahku.
“ Sesuatu al,
gimana yaa gue nyampein nya”
“Ciye, eheem
apaan tuh. Sepertinya ada yang terjadi dengan sahabatku ini” celetuk alya
sambil tertawa.
“ kalau gue
cerita, lo janji ya enggak bakal ngetawain gue yaa.” ucapku penuh harap.
“iye.
Gue janji deh. Tapi gak sepenuhnya yaa.”jawabnya dengan tersenyum misterius..
Akhirnya aku
menceritakan bagaimana sikap timmy akhir-akhir ini. Mulai dari sikapnya yang
berubah, pandangannya juga berubah sampai hadiah-hadiah yang diberikannya
kepadaku.
Sesuai dengan
dugaanku. Sahabatku itu langsung tertawa.
“kan..kan lo
ngetawain gue.”ujarku cemberut.
“sorry sorry .
sumpah, gue gak percaya seorang timmy kayak gitu sama lo. apa yang bisa dilihat
dari lo coba. “ hikmah kembali menertawakanku.
Aku semakin
cemberut. Menyadari ekspresiku, alya mulai serius.
“oke, oke gue
akan serius. Sebagai sahabat lo gue tau apa yang ada di fikiran lo. Lo pasti
sedang galau dengan sikap timmy yang sekarang ini. Menurut gue sih timmy suka
sama lo. Berdasarkan cerita lo, gue yakin dia mulai jatuh cinta sama lo awal
semester 2 ini. Mungkin semenjak lo ngatain wajahnya kayak seorang playboy.”
Aku mencerna apa
yang dikatakan alya.
“terus sekarang
apa yang musti gue lakuin?”
“yaa lo nunggu
aja. Gue yakin dia bakal nembak lo. Kalau dia gentlemen sih. Tapi tunggu dulu.
Gue belum tau perasaan lo ke dia. Apa lo suka sama timmy?”tanya alya sambil
menaikkan alisnya.
“ itu yang jadi
masalahnya. Sampai sekarang gue gak tau apa yang gue rasain. Mungkin karena
sudah terbiasa menganggap dia teman, gue jadi bingung dengan rasa ini.”
“mungkin lo
butuh waktu din, gue yakin seiring berjalannya waktu lo bakal tau bagaimana
perasaan lo ke dia”
“hmmmm, semoga
aja”
“tapi asli deh,
gue ga percaya aja. Seorang dina akhirnya akan merasakan bagaimana rasa
berpacaran. Ahahahaha.”hikmah kembali tergelak.
“ah, udah ah. Lo
ngeledekin gue mulu dari tadi. Sana ah, pulang.”jawabku kesal
***
30 maret 2012
Seiring
berjalannya waktu aku semakin merasakan perubahan sikap timmy kepadaku. Dia
yang dulu cuek kepadaku menjadi lebih perhatian. Dia juga sering memandangi ku
diam-diam tanpa sepengetahuaku tapi aku tahu itu. Aku tetap pada posisiku.
Menikmati perhatiannya kepadaku tanpa bertanya apa alasannya berbuat seperti
itu. Jujur, hati kecil ku sangat bahagia menerima perhatian seperti itu. Sebab
aku jarang diperlakukan seistimewa itu. Kami menjalani hubungan seperti biasa,
seperti belajar bersama, bercanda bahkan sifat isengnya menjahiliku membuatku
hanya bergumam kesal. Namun, sampai saat ini dia belum mengatakan apa-apa
kepadaku. Perihal apa tujuan sebenarnya terhadapku. Aku tak berani
menanyakannya. Karena aku bukan tipe cewek agresif dan aku juga tak mau terlalu
berharap lebih. Mana tau fikiranku selama ini salah.
Siang itu aku
tengah mengerjakan soal matematika karena sebentar lagi ujian nasional akan
datang. Ketika aku sedang asyik menghitung angka-angka, tiba-tiba timmy sudah
duduk didepanku. Sambil tersenyum genit dia menyapaku.
“ hei dina,
rajin amat sih. Gabung donkk” ujar timmy sambil menggeser kursinya kesampingku
“eh tim, ayo
sini. Bahas soal bareng.” Jawabku santai.
“yang ini
caranya gimana sih din?”tanya timmy sambil menunjuk soal nomor 10.
“oh, ini caranya
pakai rumus limit yang biasa....
Sebenarnya aku
menyadari, ketika aku menjelaskan mata timmy tak lepas memandang wajahku. Namun
aku pura-pura tak mengetahuinya. Aku terus menjelaskan soal itu. Setelah
selesai membahas beberapa soal kami mengobrol ringan untuk menghilangkan
kejenuhan. Dan tiba-tiba saja aku menanyakan pertanyaan yang takkan ku lupakan
sampai sekarang.
Ketika suasana hening
tak ada lagi percakapan tiba-tiba aku menanyakan pertanyaan yang “enggak gue
banget”.
“eh, tim
sebelumnya kamu udah pernah pacaran gak?”
Jujur dalam hati
aku merasa menyesal kenapa pertanyaan itu muncul dari mulutku
“mmm, kok kamu nanya itu?’ujar timmy sambil
mengangkat alisnya.
“eh, mau tau
aja. Kalo ga dijawab gak papa kok.”jawabku langsung merasa bersalah.
“hehe, gak papa
kok. Aku gak keberatan. Dulu aku pernah pacaran 1 kali sewaktu masih smp. Cuma
semenjak itu aku gak pernah pacaran lagi. Karena aku tipt orang yang susah
jatuh cinta. Cuma orang-orang tertentu yang bisa membuat hatiku luluh, ”ucapnya
seakan mengisyaratkan sessuatu.
***
6 april 2012
Pagi itu mentari
terbit seperti biasa penuh kehangatan. Embun pun mulai menghilang karena sang
mentari yang sudah menampakkan dirinya. Seperti biasa aku pagi-pagi sudah
bangun dan mengerjakan aktifitas pagi. Sholat, mandi dan sarapan. Jam 7 aku
sudah berada di sekolah. Belum ada siapa-siapa disana. Aku hanya menunggu di
depan pintu sambil membaca buku biologi yang kebetulan nanti ada try out. Jam
7.15 pintu sudah dibuka dan teman-temanku sudah banyak yang datang. Ketika akan
masuk kelas, tiba-tiba ada orang yang memanggilku.
“ din, sini dulu
ada yang ingin aku sampaikan.”ternyata farhan yang memanggilku.
“apaan han,
tumben pagi-pagi udah manggil aku” tanyaku keheranan.
“enggak, aku
Cuma mau nyampein hari ini bakalan jadi hari tak terlupakan untukmu. Pokoknya
kamu bakalan ada surprise deh untukmu.
“surprise apaan
?”
“ada deh.”ucap
farhan yang langsung ngeluyur pergi.
Selama try out berlangsung aku tak konsentrasi
mengikuti apa yang dijelaskan guru. Di pikiran saya masih terfikirkan
apa yang sebenarnya maksud ucapan farhan tadi. “Emangya ada surprise apa? Aku
gag ulang tahun kok. Dia juga gak ulang tahun. Ahhh, farhan ini benar-benar
membuat aku penasaran. Kira-kira apa ya maksud ucapan farhan tadi?” ucapku
dalam hati.
Jam 13.00
Waktu pelajaran
pun habis. Tapi tak ada tanda-tanda
kejutan disana. Aku pun menghilangkan rasa penasaranku pada kata-kata
farhan tadi pagi.
“Ah, farhan
pasti ingin mempermainkan ku saja” pikirku dalam hati
Aku pun
membereskan buku-buku dan memasukkannya ke dalam tas. Dengan langkah santai aku
melangkah meninggalkan kelas. Ketika sampai didepan kantin, aku mendengar ada
seseorang yang memanggil namaku. Dan ternyata suara itu berasaal dari timmy.
“Hey, din. Sini
dulu aku mau ngomong”
“iya tim, mau
ngomong apa?”
“mungkin kamu
akan shock mendengar apa yang akan aku ucapkan. Tapi inilah aku”ucapnya yang
semakin membuatku penasaraan.
“ngomong apa
sih. Langsung aja”
“aku tahu kamu
bertanya pada farhan tentang alasan ku memberimu berbagai macam hadiah. Hari
ini aku akan menjawab apa yang kamu tanyakan itu”
Aku hanya diam.
Jantungku seakan berhenti berdetak memikirkan apa yang akan dikatakannya.
“dari awal aku
memberimu hadiah itu, aku sudah mempunyai perasaan kepadamu.aku tau kamu pasti
shock mendengar penuturan ku ini. tapi memang inilah perasaanku. Aku menyukaimu
dina.”ucapnya sambil menatap mataku.
“What???
Benarkah. Oh my god, apakah ini benar-benar terjadi. Sungguh aku tak percaya.
Dia suka padaku. Jadi ini kejutan yang dibilang farhan tadi pagi.
Aku tak bisa
berkata sepatahpun. Waktu serasa berhenti berjalan. Jantungku berdegup tak
karuan. Aku tak tahu harus menjawab apa. Menanggapi reaksi diamku timmy
berbicara lagi.
“Mungkin kamu
masih belum bisa menerima pengakuan ini, tapi memang inilah yang aku rasakan
din. Inilah alasanku selama ini sering berada didekatmu.”
“Tapi, kenapa
tim? Kenapa kamu menyukaiku? Tidak ada sisi plus didalam diriku”ucapku akhirnya
setelah mengeluarkan tenaga untuk berbicara.
“Mungkin itulah
yang dimaksudkan cinta itu buta. Aku tak tau alasan aku menyukaimu. Yang aku
tau aku merasa nyaman berada di dekatmu. Itu saja. Jadi bagaimana perasaan mu
terhadapku?”
“mmm...”aku
berfikir lama. Aku bingung harus menjawab apa. Dan tiba-tiba saja aku
mengucapkan kalimat yang tak sesuai dengan hatiku.
“aku mempunyai
rasa yang biasa saja kepadamu tim. Sama halnya dengan perasaanku kepada teman-teman yang lain.
“benarkah? apakah kau tak merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan?
Aku hanya terdiam. tak menanggapi pertanyaan timmy.
“ yasudah. gag papa kok. aku tak memaksamu harus menjawabnya.
Aku melihat ekspresi timmy pada saat itu. Tersirat pada wajahnya yang mengungkapkan kekecewaan. Dalam hati aku menyesali berkata demikian. Aku tahu sejak saat itu akupun menyukainya. Tapi aku tak mau mengakuinya. Karena dalam pikiranku untuk apa aku harus jujur, toh sebentar lagi kami juga akan berpisah. Aku akan tinggal bersama orang tuaku di lampung dan dia akan tetap di padang.
Aku hanya terdiam. tak menanggapi pertanyaan timmy.
“ yasudah. gag papa kok. aku tak memaksamu harus menjawabnya.
Aku melihat ekspresi timmy pada saat itu. Tersirat pada wajahnya yang mengungkapkan kekecewaan. Dalam hati aku menyesali berkata demikian. Aku tahu sejak saat itu akupun menyukainya. Tapi aku tak mau mengakuinya. Karena dalam pikiranku untuk apa aku harus jujur, toh sebentar lagi kami juga akan berpisah. Aku akan tinggal bersama orang tuaku di lampung dan dia akan tetap di padang.
***
Setelah hari
pengungkapan itu, kami tak lagi sering berbicara. Dalam hati aku berharap dia akan menanyakan perasaanku sekali lagi. Tapi dia tak kunjung bertanya. Dia seakan menjaga jarak terhadapku. Aku harus mampu menerimanya.
Aku yang menyebabkan dia seperti ini. Aku merasakan sakit yang mendalam dihati
ini karena tak bisa jujur dengan persaanku sendiri. Tapi, inilah pilihanku. Aku
yakin inilah yang terbaik untukku dan timmy.
Hingga hari
perpisahan pun tiba. Setelah melewati ujian nasional beberapa hari kami pun
berada pada penghujung pertemuan. Aku tau dia sangat sedih. Aku pun begitu. Aku
tak kuasa menahan rasaku ketika bertatapan dengannya untuk terakhir kali. Aku
hanya tersenyum seakan mengisyaratkan semua akan indah pada waktunya. Dia pun
hanya bisa mengucapkan, “Hati-hati ya. Semoga yang terbaik selalu bersama
kita.”ucapnya terakhir kalinya.
***
Diary ini
membuat ku kembali mengingat ke masa itu. Dan hari ini, tepat 7 bulan semenjak
kejadian itu. Kami tak lagi pernah saling menyapa. Sms-an tak pernah apalagi
telfonan. Dia mungkin sibuk dengan aktifitasnya begitu pula aku. Tapi,aku tak
akan pernah melupakan semuanya. Bagi saya terlalu indah untuk melupakan sesuatu
yang indah. Kenangan ini akan aku simpan sampai kapanpun. Walaupun cinta ini
tak sampai, aku rela dan ikhlas. Dalam hati aku berkata biarlah rasa ini ku
pendam hingga tiba saatnya dia tau apa yang sebenarnya aku rasakan. Dan entah sampai kapan. Aku pun tak tau. Biar
waktu yang akan menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau ada yang mau disampaikan tinggalkan comment ya ^^ Thank you :)