Banyak orang bilang penulis itu—mau sampe kapanpun—gak akan membuat kaya seseorang. Menjadi seorang penulis tak layaknya seperti profesi lain semisal pekerja kantoran yang memiliki jadwal rutin setiap harinya, penulis bisa dibilang hanya dipandang sebelah mata. Ia tidak memiliki jadwal rutin ataupun tempat kerja. Bisa dikatakan, menjadi penulis tidak bisa dijadikan profesi utama dan juga tidak bisa berdiri sendiri. Ia (harus) dibarengi dengan profesi lain yang bisa lebih menjamin sebuah proses keberlangsungan hidup. Atau lebih ringkasnya, profesi penulis (seharusnya) cukup dijadikan sebagai kerjaan sampingan ataupun hobby dikala ada waktu luang.
***
Paragraf yang saya tulis di atas tersebut tidak sepenuhnya benar dan tidak juga sepenuhnya salah. Namun beberapa kalimat tersebut bisa menggambarkan bagaimana profesi sebagai penulis itu dipandang oleh masyarakat awam pada umumnya. Memang, kalimat tersebut terkesan (sedikit) merendahkan profesi penulis, namun saya menulisnya berdasarkan apa yang telah saya dengar, lihat dan rasakan dari beberapa orang yang berprofesi sebagai penulis.
Oke, mari kita telusuri satu persatu alasan apa—menurut pandangan saya—yang membuat paragraf tersebut tidak sepenuhnya benar ataupun salah.
Tidak sepenuhnya benar karena masih ada beberapa milyader di dunia ini yang merupakan seorang penulis. Sebut saja James Patterson, JK Rowling, ataupun Stephen King. Mereka adalah bukti bahwa seorang penulis bisa menjadi orang terkaya di dunia hanya dengan menulis sebuah buku. Dan juga menjadikan penulis sebagai profesi yang (dibilang) banyak dilirik orang. Memang, jalan yang mereka lalui tidak sertamerta menjadikan mereka seorang milyader, namun bisa menjadi sebuah renungan bagi kita bahwa hanya dengan menuliskan kata-kata, seseorang dapat mengubah dunia, baik itu dunia orang lain ataupun dunianya sendiri.
Sedangkan tidak sepenuhnya salah karena memang ada beberapa penulis menyerah untuk mempertahankan profesinya tersebut. Hal itu dirasakan karena menjadi penulis tidak bisa menjanjikan seseorang dapat bertahan hidup. Banyaknya pesaing dengan tingkat kualitas yang beragam tentu membuat beberapa orang berfikir dua kali untuk menjadikan penulis sebagai profesi utama. Belum lagi dengan pasar yang tidak menentu, kapan penjualannya bisa laris ataupun turun tidak ada yang tahu. Terkecuali bagi mereka penulis yang sudah 'punya nama', hal tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah.
Namun, dunia sudah berubah. Teknologi kian maju. Semua hal sudah bermain secara digital. Menulispun juga sudah mulai berpindah-aluan, walaupun yang lama masih tetap ada. Dari yang tadinya menorehkan tinta di atas kertas menjadi menekan tuts keyboard di laptop. Kemajuan zaman ini (seharusnya) bisa dimanfaatkan sebagai alternatif bagi orang-orang yang suka menulis namun belum cukup percaya diri untuk menjadi seorang penulis profesional.
Berkat adanya sebuah blog—media yang dapat membuat siapapun untuk memposting tulisan apapun—banyak orang mulai memperlihatkan kemampuannya. Sejak munculnya blog, semua orang bisa menjadi seorang penulis dan juga sekaligus menjadi seorang pembaca. Seharusnya apa-apa yang ditakutkan seorang penulis tadinya, seperti "Kalo gue nulis ada yang baca gak ntar ya?" atau "Tulisan gue ini bagus gak sih?" atau "Kalo gue terbitin jadi buku, ada yang beli gak ya?" sudah tidak ada lagi, semenjak adanya sebuah blog.
Di blog, kita bisa menulis apa aja dan orang lain bisa langsung menilai tulisan kalian. Dari bloglah semua kepercayaan diri itu (seharusnya) muncul. Dengan memposting sebuah tulisan di blog, secara tidak langsung kita terus berlatih untuk menulis semakin baik. Komentar, kritik atau masukan dari pembaca (seharusnya) bisa kita jadikan acuan sebagai motivasi untuk belajar dari kesalahan sehingga kita dapat menulis dengan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Bahkan siapa yang sangka di masa sekarang, banyak orang di luar sana yang menjadikan blogger sebagai sebuah profesi?
Ya, berkat ketekunan, konsisten, dan kerja keras beberapa blogger bisa dibilang dapat memiliki penghasilan yang cukup menjanjikan. Semuanya diawali dari sebuah tulisan yang konsisten, tentang apapun itu, seperti menulis tentang teknologi, kuliner, daily life, atau yang lainnya. Yakinlah, satu persatu keberuntungan itu pasti akan datang menghampiri. Jika konten tulisan di blog tersebut bagus akan banyak yang memandang dan menawarkan berbagai macam hal yang tidak kalian duga sebelumnya.
Jadi jika ditanya "Apakah Blogger itu Merupakan Sebuah Profesi?" atau lebih tepatnya "Apakah Blogger itu Layak Dikatakan Sebagai Profesi?"
Jawabannya terletak pada diri masing-masing. Sejauh mana kamu memandang dirimu sebagai seorang blogger. Banyak orang yang hanya bermodalkan internet saja (yang penting online) sudah dapat menghasilkan, jadi seorang blogger juga pasti bisa dong. Seperti membuka online shop di blog, menulis informasi bermanfaat, ataupun sharing tentang pengalaman pribadi, itu semua dapat dijadikan sebagai awal untuk profesi yang kamu harapkan nantinya. Yang terpenting, jangan dengarkan apa kata orang tentang profesimu, karena yang menjalani hidup itu kamu, bukan orang lain. Kalau nyaman, ya pertahankan.
Dari sisi saya, menjadi seorang blogger adalah wadah untuk menyalurkan hobi. Saya dapat menulis dengan leluasa hanya di blog, tanpa harus khawatir tentang apapun. Saya tidak memikirkan apakah tulisan ini dapat menjual atau tidak, yang terpenting saya dapat memanfaatkan keuntungan dari adanya blog yang dapat saya jadikan sebagai wadah untuk terus melatih kemampuan menulis yang saya punya.
Semua orang pasti punya tujuan masing-masing, toh ya?
Jadi selagi #Ngeblog itu gratis dan tidak ada yang melarang, kenapa enggak dicoba aja? Mana tau cocok, ehem.. Dan kalau udah pas, pastinya bakal susah untuk melepas loh. Dan siapa sangka kalau di masa yang akan datang kamu dan blog malah jodoh dan tiba-tiba...
Semua orang pasti punya tujuan masing-masing, toh ya?
Jadi selagi #Ngeblog itu gratis dan tidak ada yang melarang, kenapa enggak dicoba aja? Mana tau cocok, ehem.. Dan kalau udah pas, pastinya bakal susah untuk melepas loh. Dan siapa sangka kalau di masa yang akan datang kamu dan blog malah jodoh dan tiba-tiba...
.
.
.
.
Kawin (eh maksudnya, jadi profesi sehidup semati gituh) Hihi..
Tapi, TETEP!! Sebaik-baiknya sebuah pilihan adalah pilihanmu sendiri.
Tapi, TETEP!! Sebaik-baiknya sebuah pilihan adalah pilihanmu sendiri.
Walaupun di masa yang akan datang kamu merasa bahwa pilihanmu salah, percayalah bahwa kamu tidak akan merasakan penyesalan yang mendalam. Karena pilihan itu datang dari hati nuranimu..
So, Could be a Blogger said as a Profession?
(Ditulis Dalam Rangka Memperingati Hari Blogger Nasional 2016)
Happy Blogger Day, Everyone^^
#HariBloggerNasional2016
Cool Pujaa
BalasHapusWaaah ada Rara disini, Hello^^
Hapus